Penyebaran
Dengan pemberantasan cacar monyet pada 1980 silam dan penghentian selanjutnya dari vaksinasi cacar, monkeypox atau penyakit cacar monyet, telah muncul sebagai orthopoxvirus yang paling penting bagi kesehatan masyarakat.
WHO melansir, cacar monyet terutama terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat, seringkali di dekat hutan hujan tropis dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Hewan inang termasuk berbagai hewan pengerat dan primata non-manusia.
Dijelaskan WHO, virus cacar monyet atau Monkeypox adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam gen Orthopoxvirus dari bagian keluarga Poxviridae.
Jenis Cacar Monyet
Ada dua clade genetik yang berbeda dari virus monkeypox (cacar monyet) – clade Afrika Tengah (Congo Basin) dan clade Afrika Barat. Clade Cekungan Kongo secara historis menyebabkan penyakit cacar monyet yang lebih parah dan dianggap lebih menular.
Untuk pembagian geografis antara dua clades sejauh ini berada di Kamerun, satu-satunya negara di mana kedua clades virus telah ditemukan.
Menurut WHO, masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) cacar monyet biasanya dari 6 hingga 13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.
Kemudian, diagnosis banding klinis yang harus dipertimbangkan termasuk penyakit ruam lainnya, seperti cacar air, campak, infeksi kulit bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait pengobatan.
Gejala Cacar Air
Sebelum mengenali pencegahan cacar monyet, kamu tentunya juga perlu mengenali gejalanya. Gejala cacar monyet mirip dengan cacar lainnya. Tetapi gejala cacar monyet biasanya lebih ringan.
Setelah tertular virus monkeypox, ia bisa memakan waktu 5 hingga 21 hari untuk gejala pertama yang muncul. Dibutuhkan 7 hingga 14 hari dalam banyak kasus.
Gejala cacar monyet di antaranya sebagai berikut:
- demam
- ruam
- sakit kepala
- nyeri otot
- sakit punggung
- kelelahan
- panas dingin
- pembengkakan kelenjar getah bening.
Biasanya setelah demam berkembang, ruam biasanya muncul 1 hingga 3 hari kemudian. Ruam biasanya memengaruhi wajah, telapak tangan, telapak kaki, mulut, alat kelamin, dan mata.
Pencegahan
Pencegahan cacar monyet tentunya sangat penting dipahami semua pihak, baik itu pemerintah maupun masyarakat. Melansir Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan sebagai pencegahan cacar monyet, yaitu:
- Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
- Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Lakukan kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien
- Memasak secara menyeluruh semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.
Berita Terbaru
4 Cara Mudah Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Daun Mint, Bisa Dicoba di Rumah
Israel Siap Balas Dendam, Harga Minyak Mentah Makin Mahal
Ten Hag Dipecat, Manchester United Pakai Pelatih Italia yang Didukung Sir Alex
Ahmad Muzani Akan Dilantik Jadi Ketua MPR Hari Ini Pukul 10.00 WIB
Cagar Alam Mutis Timau di NTT Berubah Status Jadi Taman Nasional
Redmi Note 8 Pro Spesifikasi, Pilihan yang Menarik di Kelas Smartphone Menengah
Bertamu ke Markas Lille, Real Madrid Tak Berkutik
Han So Hee Menyesal Tindik Wajah, padahal Bisa Pakai Stiker Tindikan Palsu
Heru Budi Serahkan 20 Kunci Rumah Hasil Revitalisasi untuk Korban Kebakaran Menteng
8 Tentara Israel Tewas dalam Perang dengan Hizbullah
Azizah Salsha Dampingi Ayahnya yang Kembali Dilantik Jadi Anggota DPR, Jari Tangannya Jadi Sorotan
Google Lens Kini Bisa Tanya Jawab Pertanyaan Lewat Video, Begini Caranya