Top 3 Islami: Kritik Gus Baha untuk Orang yang Ogah Sholat Tahajud, Masa Kalah sama Maling Ayam?

Artikel mengani kritik Gus Baha untuk muslim yang enggan melaksanakan sholat Tahajud ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (26/10/2024)

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 26 Okt 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2024, 06:30 WIB
Gus baha 23
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Tahajud memiliki keutamaan yang sangat dahsyat. Namun, ternyata masih ada umat Islam yang enggan melaksanakan sholat malam ini.

Alasannya macam-macam. Salah satunya enggan kedinginan.

Karena itu, ulama NU asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha berpesan agar umat Islam mau melaksanakan sholat Tahajud. Bahkan, dia berumpama, apabila tidak mau sholat Tahajud maka orang tersebut kalah sama maling ayam.

Artikel mengani kritik Gus Baha untuk muslim yang enggan melaksanakan sholat Tahajud ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (26/10/2024).

Artikel kedua terpopuler yaitu alasan kenapa Mbah Moen tidak suka santrinya mengenakan kopyah atau peci putih. Alasan di baliknya, ternyata begitu mendalam, yakni terkait dengan perjuangan berat orang-orang desa menunaikan ibadah haji.

Sementara, artikel ketiga yaitu 2 amalan yang perlu diperbanyak di akhir zaman, menurut Habib Umar bin Hafidz.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Kritik Menohok Gus Baha untuk Orang yang Ogah Sholat Tahajud

gus baha 22
Gus Baha (TikTok)

Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam ajaran Islam. Ibadah ini dilakukan pada sepertiga malam terakhir, saat suasana tenang dan hening.

Namun, banyak yang enggan melaksanakan tahajud karena tak mau kedinginan.

Dalam sebuah ceramahnya, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang dikenal dengan panggilan Gus Baha, memberikan nasihat yang cukup menggugah mengenai sholat tahajud.

Ia menyampaikan ceramah tersebut dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @sinaumuhasabbahdiri9463, di mana ia menyinggung bagaimana rasa takut kedinginan tak seharusnya menjadi alasan untuk meninggalkan ibadah.

"Kalau kamu mau tahajud kedinginan, itu masih nanti disisa maling ayam itu keluar malam-malam hanya dapat ayam, itu nggak takut dingin, ya nggak takut digebuki. Masa kamu mau tahajud saja takut dingin?" ujar Gus Baha dengan gaya khasnya yang penuh canda namun sarat makna.

Selengkapnya baca di sini

2. Mbah Moen Tak Suka Santrinya Pakai Peci Putih, Gus Baha Beberkan Alasannya

Gus Baha dan Mbah Moen
Kolase Gus Baha dan Mbah Moen. (Istimewa dan NU Online)

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, dalam ceramahnya mengisahkan pandangan unik dari KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen terkait penggunaan peci putih oleh para santrinya.

Menurut Gus Baha, Mbah Moen sangat tegas terhadap santrinya yang mengenakan peci putih, karena beliau merasa ada nilai yang lebih mendalam di baliknya. Hal ini kerap menjadi bahan peringatan dan nasihat bagi para santri di pesantrennya.

Gus Baha menyampaikan cerita mengenai pandangan Mbah Moen terhadap peci putih. Mbah Moen, salah satu ulama kharismatik Indonesia, menganggap bahwa penggunaan peci putih bisa memiliki konotasi tertentu yang tidak selalu baik di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat desa.

Mbah Moen pernah menegur santrinya yang menggunakan peci putih, karena menurutnya, peci putih sering dikaitkan dengan simbol orang yang baru pulang haji.

Di kalangan masyarakat desa, menunaikan ibadah haji sering kali membutuhkan pengorbanan besar, seperti menjual sawah atau tanah. 

"Wong ndeso dilakoni adl tegalan, adol sawah go mangkat haji, kok mbok disaingi peci putih regi Rp5 ribu," kata Gus Baha, dikutip dari unggahan video di kanal YouTube @SeribuDoa.

Bagi sebagian orang, peci putih dianggap sebagai tanda seseorang telah berhaji, dan Mbah Moen khawatir hal ini bisa melukai perasaan masyarakat desa yang telah berjuang keras untuk menunaikan ibadah haji.

Selengkapnya baca di sini

3. Jelang Akhir Zaman, Ini 2 Amalan yang Perlu Ditingkatkan dari Habib Umar bin Hafidz

Habib Umar bin Hafidz Menjawab Pertanyaan dari Kelompok LGBT Malaysia
Habib Umar bin Hafidz menjawab pertanyaan dari kelompok LGBT Malaysia. (YouTube Nabawi TV)

Kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan manusia di dunia. Pada hari kiamat itu, alam semesta akan hangus, hancur lebur berkeping-keping. 

Sebelum terjadinya kiamat, umat manusia akan menghadapi tanda-tanda menjelang hari akhir, di antara tanda-tandanya tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya.

Adapun tanda-tanda kiamat yang disebut dalam hadis tersebut ialah munculnya kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, terjadi tiga gerhana di timur, barat, dan jazirah Arab. Terakhir adalah api muncul dari Yaman.

Sebelum memasuki hari kiamat, muslim juga akan melewati masa akhir zaman. Di masa itu, ulama mengingatkan agar umat Islam selalu berdzikir dan senantiasa mengingat Allah SWT. 

Banyak amalan yang dianjurkan untuk diamalkan di akhir zaman. Apa saja? Simak penjelasan lebih lanjut dari pendakwah Habib Jindan bin Novel bin Jindan terkait amalan akhir zaman yang pernah disampaikan dalam salah satu ceramahnya.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya