Pengertian
Sindrom metabolik merupakan kondisi adanya gangguan gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan obesitas pada satu individu. Orang yang mengalami sindrom metabolik rentan mengalami penyakit jantung koroner, stroke, dan gangguan pembuluh darah lainnya.
Kondisi ini tidak tergolong sebagai penyakit menular. Sindrom metabolik dapat terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski demikian, kondisi ini lebih sering dialami oleh orang yhang sudah lanjut usia.
Penyebab
Pencetus utama dari sindrom metabolik adalah gaya hidup yang tidak sehat, di antaranya:
- Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan rendah serat
- Jarang melakukan aktivitas fisik
- Sering terpapar asap rokok
- Stres dalam jangka panjang
Selain itu, orang yang memiliki anggota keluarga yang sudah mengalami sindrom metabolik akan lebih rentan untuk mengalami penyakit tersebut juga.
Diagnosis
Menurut American Heart Association (AHA), seseorang dikatakan mengalami sindrom metabolik bila memiliki setidaknya tiga hal dari kondisi berikut ini:
- Gula darah puasa ≥100 mg/dL atau mengonsumsi obat diabetes
- Tekanan darah ≥130/85 mmHg atau mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanan darah
- Trigliserida ≥150 mg/dL atau mengonsumsi obat untuk menurunkan trigliserida
- Kolesterol HDL
- Lingkar pinggang ≥90 cm (pria) atau ≥80 cm (wanita)
Jadi untuk mengetahui ada tidaknya sindrom metabolik, setidaknya seseorang harus melakukan beberapa pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan tekanan darah, pengukuran lingkar pinggang, dan pemeriksaan laboratorium untuk melihat kadar gula darah puasa, trigliserida, serta kolesterol HDL.
Gejala
Sebagian kasus sindrom metabolik tidak menunjukkan gejala apa pun. Sering kali penyakit ini baru diketahui setelah penderitanya melakukan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan laboratorium.
Bila terdapat gejala, gejala yang umumnya ditemui adalah:
- Perut terlihat buncit
- Nyeri dada hilang timbul
- Sesak atau sulit bernapas
- Tidur mendengkur tidak beraturan
- Banyak bulu-bulu halus di sekujur tubuh
- Kulit di leher belakang berwarna kehitaman
- Adanya penumpukan lemak di kelopak mata
Pengobatan
Pengobatan sindrom metabolik terdiri dari dua hal utama, yaitu melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat.
Gaya hidup yang dianjurkan adalah:
- Mengonsumsi makanan tinggi serat
- Membatasi konsumsi lemak (maksimal 10 persen dari jumlah makanan yang dikonsumsi dalam sehari)
- Tidak mengonsumsi minuman manis sama sekali
- Latihan jasmani (joging, bersepeda, berenang) minimal 5 kali seminggu, selama minimal 30 menit tiap kali
- Menghindari paparan asap rokok
Pengobatan diabetes, hipertensi, dan gangguan kolesterol juga harus dilakukan dalam pengawasan dokter agar memastikan bahwa diabetes, hipertensi, dan gangguan kolesterol terkontrol dengan baik.
Pencegahan
Sindrom metabolik dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat (lihat bagian pengobatan).
Berita Terbaru
VIDEO: Gerebek Gubuk di Lampung Timur, Polisi Temukan Alat Isap Sabu
Cara Naik Wira Wiri Surabaya: Cek Rute dan Tarifnya di 2024
Klaim Rebut Kembali Ibu Kota yang Dikuasai RSF, Tentara Militer Sudan: Sinja Kembali ke Pelukan Bangsa
Kumpulan Doa Ketika Sakit untuk Diri Sendiri Beserta Latin dan Artinya
Ketika Mbah Ma'ruf Berjalan di Atas Air saat Banjir Besar Sungai Brantas, Kisah Karomah Wali
Mau Dipulangkan Manchester United, Gelandang Jebolan Akademi Malah Terancam Dibajak Rival Liga Inggris
Majas Klimaks Adalah Gaya Bahasa yang Menunjukkan Peningkatan Intensitas
VIDEO: Memasuki Masa Tenang, Panwaslu dan KPU Gencar Tertibkan APK di Berbagai Daerah
VIDEO: Cagub Petahana Bengkulu, Rohidin Mersyah, Terjerat OTT KPK
Mengenal Gelar MBE adalah Penghargaan Tertinggi Kerajaan Inggris
6 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Bisa Jadi Penurun Gula Darah
Mobil Listrik Model SUV AION V Debut di GJAW 2024, Harga Mulai Rp 499 Juta