Nokia Akhirnya Mau Adopsi Android, Kenapa?

Menurut analis, pergeseran strategi ini seakan menunjukkan bahwa Nokia selama ini sudah banyak melakukan kesalahan langkah.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 25 Feb 2014, 18:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2014, 18:30 WIB
Nokia Android
Ilustrasi (trustedreviews.com)

Liputan6.com, Jakarta Nokia selama ini sangat setia dengan Microsoft untuk merilis serangkaian smartphone berbasis Windows Phone. Namun kesetiaan itu telah luntur. Nokia akhirnya 'menyerah' dan terjun ke pasar smartphone Android.

Kemarin Nokia telah merilis tiga smartphone Android pertamanya di perhelatan Mobile World Congress 2014 di Barcelona, Nokia X, X+ dan Nokia XL.

Kehadiran ponsel Nokia Android disinyalir merupakan upaya Nokia untuk dapat bertahan di pasar negara berkembang. Seperti diketahui, ponsel Android berharga murah banyak diincar ratusan juta pembeli.

Menurut analis, pergeseran strategi ini seakan menunjukkan bahwa Nokia selama ini sudah banyak melakukan kesalahan langkah. "Nokia berkomitmen menggunakan Windows Phone, namun membutuhkan sistem operasi Android untuk menjangkau pembeli di segmen menengah ke bawah," kata Head of Research CCS Insight Ben Wood.

"Tak lama setelah menjadi perusahaan milik Microsoft, yang merupakan pemilik dari sistem operasi Windows Phone, pindah ke Android adalah sebuah pengakuan kegagalan," ujar Wood lagi.

Meski demikian, menurut analis Nokia masih mengandalkan Windows Phone sebagai strategi utama untuk bermain di segmen ponsel premium, sembari menjajal Android agar Nokia bisa berkontribusi di pasar smarpthone low end.

Smartphone high-end Nokia melalui seri Lumia sayangnya kurang begitu populer di kalangan pelanggan dan pengembang aplikasi. Ini karena teknologi Microsoft disebut-sebut tidak bisa bekerja pada chipset smartphone yang lebih murah.

Nokia sempat menolak memakai Android tiga tahun lalu, ketika terikat kontrak untuk menggunakan Windows Phone. Namun dirilisnya smartphone Nokia Android menunjukkan bahwa perusahaan sebenarnya diam-diam telah mengembangkan perangkat Android.


Android vs iOS vs Windows Mobile

Dilihat dari pangsa pasar, menurut perusahaan riset pasar Strategy Analytics pengapalan smartphone secara global tumbuh 41 persen mencapai hampir 1 miliar unit pada tahun 2013. Dan smartphone Android menyumbang hampir empat dari setiap lima smartphone yang terjual, atau sekitar 781.200.000 unit.

Android berhasil mengungguli iOS. Pertumbuhan smartphone iOS besutan Apple tahun lalu mencapai 13 persen. Apple mengapalkan sekitar 153.400.000 smartphone ke seluruh dunia dengan pangsa pasar 15 persen. Ini menjadikan iOS sebagai platform smartphone terbesar kedua setelah Android.

Microsoft berada di urutan ketiga dalam hal pangsa pasar, dengan pengiriman 35,7 juta unit smartphone berbasis Windows Mobile ke seluruh dunia. Namun Microsoft masih berjuang keras untuk bisa mendapatkan traksi di pasar low-end dan premium yang saat ini dikuasai Android dan iOS.

Karena itulah Nokia mencoba terjun ke pasar Android dengan memodifikasi perangkat dan sistem operasinya. Nokia X menggunakan sistem operasi Android open source. Versi open source berarti ponsel Nokia Android tidak bergantung pada layanan dan akses ke Google Play Store.

Sebaliknya, Nokia mem-bundling ponsel ini dengan layanan musik dan peta milik Nokia, layanan email Microsoft, cloud, messaging dan layanan pencarian Microsoft.

Menurut CEO Nokia Stephen Elop, ponsel murah berbasis Android akan membuat banyak orang menggunakan layanan Nokia dan Microsoft. "Nokia X adalah ponsel baru yang akan menjadi pintu gerbang Microsoft, membawa pengguna smartphone untuk menggunakan layanan komputasi awan Microsoft, bukan Google," katanya.

Sedangkan untuk aplikasi, Vice President Product Marketing Jussi Nevanlinna mengatakan pengguna Nokia Android tidak bisa membeli aplikasi dari Google Play Store melainkan dari toko aplikasi milik Nokia. Tampilan Nokia Android juga berbeda dari ponsel Android biasanya, karena menggunakan antarmuka untuk perangkat Lumia dan Asha.

Next

Huruf X pada handset Nokia Android menunjukkan persilangan antara hardware Nokia, aplikasi Android dan layanan Microsoft. Dan ini akan menjadi batu loncatan untuk Lumia.

"Lumia tetap strategi smartphone utama kami," kata Nevanlinna. "Kami berinovasi di segmen high end, dan kemudian kami mengambil inovasi itu dan membawanya untuk menurunkan poin harga, dan karena itu kami memindahkan keluarga Lumia ke segmen bawah (untuk menjangkau lebih banyak pelanggan)", ujarnya lagi.

Wood menambahkan, Nokia dan Microsoft memiliki keuntungan lebih dari pengguna Android lain, salah satunya mereka memiliki satu set layanan siap pakai. Melalui serangkaian perjanjian paten, Microsoft bisa menerima pembayaran dari setiap pembuat handset Android kecuali Motorola. Dengan adanya ledakan pertumbuhan ponsel Android, Microsoft bisa menghasilkan lebih banyak uang dari royalti Android daripada yang dilakukannya dengan lisensi Windows Phone.


Baca juga:
Nokia XL, Smartphone Android Nokia Berlayar `Bongsor`
Nokia: Smartphone Android Akan Buat Microsoft Makin Jaya
Akhirnya, Ponsel Nokia Android Menampakkan Diri


Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya