Liputan6.com, Jakarta - Hak cipta agar mendapat pengakuan begitu penting bagi setiap hasil karya kreatif. Pengembang asal Indonesia mengeluhkan kekuatan hak cipta yang dimilikinya di Indonesia ketika berada di hadapan dunia internasional.
"Hak cipta itu penting banget. Katanya sih kalau sudah terdaftar di Indonesia bakalan punya pengakuan dan kekuatan hak cipta juga dari luar, tapi kayanya belum optimal," kata Indra Gunawan selaku CEO dan Chairman Artoncode kepada tim Tekno Liputan6.com.
Indra menyebut, penarikan salah satu produk yang dialami pihaknya oleh toko aplikasi Apple App Store menjadi contoh konkrit. Parahnya pihak perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California itu tak memberikan alasan jelas soal penarikan aplikasi buatan Artoncode itu.
"Mereka menarik aplikasi kami tanpa alasan yang jelas, itu kan sepihak banget. Lucunya lagi kami nggak bisa melakukan apa-apa atas tindakan itu karena secara aturan di sini belum ada yang berikan kami pembelaan," lirih Indra di ruang Murai, Jakarta Convention Center (JCC).
Lebih lanjut, Indra mengaku bahwa pihaknya ingin mendorong agar pemerintah memiliki perlindungan penuh kepada para pengembang lokal agar mereka bisa bebas berkarya. Selain itu, perlindungan secara regulasi akan menjadikan industri kreatif Indonesia punya standar yang sesuai dengan dunia internasional.
"Kami akan ajak banyak pengembang untuk meminta pemerintah sediakan aturan yang pasti seperti di Amerika Serikat. Kalau di sana secara hak cipta ataupun perlindungan buat hasil karya pengembang sudah kuat dan diakui, kami ingin kaya gitu juga," tambahnya.
Saat ini Artoncode sebagai perusahaan rintisan teknologi baru saja menyediakan game pendukung pelajaran kimia bernama Chemquest yang sudah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store.
Permainan ini merupakan game edukasi untuk pelajaran kimia yang diklaim menawarkan permainan menarik tanpa menyisihkan aspek pelajaran yang dibutuhkan para pelajar Indonesia.
Pengembang Keluhkan Lemahnya Hak Cipta di Indonesia
Perlindungan secara regulasi seharusnya menjadikan industri kreatif Indonesia memiliki standar yang sesuai dengan dunia internasional
Diperbarui 18 Agu 2014, 13:19 WIBDiterbitkan 18 Agu 2014, 13:19 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saat Sri Mulyani Kritik Soal Tarif Trump
Berapa Takaran Sedekah yang Sebaiknya Dikeluarkan? Jangan Banyak-Banyak Kata Gus Baha, Cukup Segini
Hari Ini Lucky Hakim Akan Temui Dedi Mulyadi Terkait Pelesiran ke Jepang
Hasil Liga Champions: Real Madrid Babak Belur Dihajar Arsenal, Inter Milan Tekuk Munchen
Olahan Lezat Tradisional Gorontalo, Duduli Jadi Kudapan Lebaran Ketupat 7 Syawal
Puasa Intermiten vs Diet Defisit Kalori, Mana yang Lebih Baik?
Dua Bintang Katai Putih di Dekat Bumi Akan Bertabrakan
4 Amalan Ini jika Dilakukan Akan Datangkan Rezeki Tak Terduga, Kata Syekh Ali Jaber
Pelesiran ke Jepang Tidak Izin Kemendagri, Lucky Hakim Siap Diberi Sanksi
Bukan Sekadar Lomba, Lebaran Ketupat di Gorontalo Sarat Nilai Silaturahmi
Polusi Mikroplastik yang Mengkhawatirkan Melanda Sungai-Sungai Besar Eropa
Jenazah Ray Sahetapy Sempat Ditunda Pemakamannya, Begini Kata Buya Yahya dan UAS soal Menunda Pemakaman