Liputan6.com, Seorang peneliti bernama Stowe Boyd dari GigaOM Research, yang dikutip dalam laporan terbaru Pew Research mengungkap bahwa peran robot dan Artificial Intelligence (AI), ke depannya akan lebih dominan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika benar demikian, banyak orang yang khawatir, robot dapat mengambil pekerjaan dan karir mereka. Di sisi lain, robot diprediksi juga dapat dijadikan pemuas birahi manusia, dalam hal ini adalah bisa memenuhi kebutuhan seksual.
"Ke depannya, manusia berhubungan intim dengan robot akan menjadi pemandangan yang biasa, meskipun hal itu masih dianggap tidak wajar bagi sebagian orang," kata Boyd, seperti dikutip dari laman Huffington Post, Selasa (19/8/2014).
Sementara itu, menurut John Danaher yang dikenal sebagai dosen hukum di Keele University, Inggris, berspekulasi bahwa nantinya di masa mendatang akan ada banyak robot seks yang diproduksi.
Asumsinya adalah bahwa penetrasi AI dan robot akan mendekati 100% di banyak daerah. Akan tetapi hal itu tidak terlalu mengacu pada kehidupan seksual seseorang terhadap robot.
Sebuah jajak pendapat terbaru menemukan bahwa satu dari lima orang di Inggris akan berhubungan seks dengan robot jika mereka punya kesempatan.
Selain robot seks, belum lama ini sebuah perusahaan asal Jepang memperkenalkan boneka seks berlabel Dutch Wife. Perusahaan asal Jepang bernama Orient Industry mengembangkan boneka seks yang sangat mirip dengan manusia.
Boneka seks ini terlihat sangat hidup, matanya tampak otentik dan kulitnya terasa nyata saat disentuh. Pembeli bahkan dapat memilih boneka sesuai kebutuhan, termasuk memilih ukuran payudara, warna rambut, mata dan hingga bentuk jari-jarinya.