Mahasiswa Surabaya Lahirkan Keset Penghisap Debu

otoran yang ada pada keset diklaim tidak akan lengket pada permukaan, melainkan langsung terhisap ke dalam.

oleh Denny Mahardy diperbarui 06 Sep 2014, 07:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2014, 07:30 WIB
Mahasiswa Surabaya Lahirkan Keset Penghisap Debu
Keset ini dibuat untuk membuat debu tak masuk dan mengotori rumah

Liputan6.com, Surabaya - Mahasiswa Indonesia kembali melahirkan inovasi teknologi terbaru. Inovasi berbentuk keset serbaguna yang juga berfungsi sebagai penghisap debu dibuat oleh sekelompok mahasiswa dari Institur Teknologi Sebelas Nopember (ITS) Surabaya.

Keset ini dibuat agar debu tak masuk dan mengotori rumah. Kotoran yang ada pada keset diklaim tidak akan lengket pada permukaan, melainkan langsung terhisap ke dalam. 

"Keset penghisap debu yang kami namai Doormatics itu berawal dari pengalaman pribadi ketika saya membersihkan lantai, tiba-tiba adik saya datang dan mengotori kembali lantai tersebut," ungkap Rizky Nafiar Rafiani, salah seorang tim pembuat keset penghisap debu.

Rizky mengatakan bahwa ide pembuatan keset inovatif ini didapatkannya dari rumah. Ia melihat adiknya yang sudah membersihkan kaki di keset namun tetap membuat lantai rumah tetap kotor karena keset yang digunakan itu juga berdebu.

"Demi mewujudkan alat itu, saya mengajak teman-teman membuatnya bersama-sama, lalu kami pun mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti)," katanya seperti dilansir kantor berita Antara.

Dana dari Dirjen Dikti sebesar Rp 7,5 juta kemudian digunakan untuk merealisasikan keset yang dinamai 'Doormatics'. Inovasi ini diharapkan dapat menekan pengeluaran perusahaan karena bisa mengurangi jumlah petugas kebersihan.

Rizky yang masih terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Teknik Elektro ITS tersebut menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan Doormatics, pihaknya bekerjasama dengan salah satu bengkel di daerah Semolowaru, Surabaya. Beberapa kendala terkait pembuatan Doormatics menjadi alasan kerjasama itu.

"Salah satu kendalanya adalah hambatan dalam mengoptimalkan kinerja keset ini. Saat pembuatannya, kami mengalami kesulitan dalam meningkatkan daya hisap debu pada keset. Kami juga kesusahan dalam membuat konstruksi mekaniknya," tambah Rizky.

Bantuan bengkel itu berhasil menyelesaikan masalah yang dihadapi Rizky CS dan menghasilkan Doormatics dengan daya listrik 380 watt. Keberhasilan itu pun kemudian memberikan kesempatan Doormatics untuk berhadapan dengan inovasi lainnya di ajang  Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 di Semarang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya