Stok Passport Terbatas, Bos BlackBerry Malah Girang

CEO BlackBerry justru menyambut baikpersediaan smartphone Passport yang terbatas sejak diluncurkan pada bulan lalu.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Okt 2014, 14:44 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2014, 14:44 WIB
BlackBerry Passport (cnet.com)
cnet.com

Liputan6.com, Jakarta - Stok persediaan BlackBerry Passport yang terbatas sejak diluncurkan pada bulan lalu, justru disambut gembira oleh sang Chief Executive Officer (CEO), John Chen. Isu persediaan barang yang terbatas dinilai sebagai tanda bahwa smartphone itu berhasil menarik perhatian konsumen.

Chen menuturkan bahwa keterbatasan stok pada smartphone dengan ukuran yang tidak biasa seperti Passport, adalah tanda kuatnya permintaan konsumen. Jadi tidak selalu dikaitkan dengan jumlah produksi yang rendah.

"Saya senang dengan adanya masalah persediaan. Ini menunjukkan bahwa orang-orang menginginkan ponsel tersebut. Kami mengambil pendekatan yang sangat konservatif dan tidak memesan terlalu banyak," tutur Chen seperti dilansir Trusted Reviews, Rabu (22/10/2014).

Passport adalah smartphone terbaru BlackBerry yang menyasar pengguna bisnis. Secara spesifik, targetnya adalah 30 persen pengguna smartphone yang menggunakan handset utama mereka sebagai alat bisnis, bukan portal hiburan.

"Ini bukan ruang yang bisa kami 'isi' sekarang. Menjadi seksi dan pekerja keras adalah dua hal berbeda," kata Chen mengomentari soal pasar konsumen lifestyle.

Passport memang berbeda dari kebanyakan smartphone yang ada saat ini, terutama dari desainnya. Smartphone dengan tiga baris keypad ini memiliki layar persegi berukuran 4,5 inci dengan resolusi 1440 x 1440 piksel.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya