Kabel Fiber Optik Speedy Putus, Warga Bengkulu Tak Bisa Ngenet

Ratusan warga pengguna jaringan internet di Kabupaten Lebong dan Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu mengeluhkan jaringan internet.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Nov 2014, 15:45 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 15:45 WIB
Internet
Ilustrasi (ist.)

Liputan6.com, Bengkulu - Ratusan warga pengguna jaringan internet di Kabupaten Lebong dan Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu mengeluhkan jaringan internet yang sering ngadat di kedua wilayah itu.

Aspi King, salah satu warga Muara Aman, Kabupaten Lebong mengaku sangat terganggu dengan kondisi jaringan yang sering ngadat bahkan dalam sepekan terakhir kerap mati total.

"Ngadat terus, bahkan pernah 3 hari mati total. Kami ini berlangganan paket Speedy sebulan penuh, beberapa hari mati, tagihan tetap, tentu saja kami yang rugi," ujar Aspin di Lebong yang dihubungi via telepon, Selasa (18/11/2014).

Kondisi serupa juga dialami warga Kota Manna Bengkulu Selatan. Marlian, yang membuka usaha Warnet mengaku berkurang penghasilannya karena kondisi jaringan yang tidak stabil.

"Pelanggan kami mengeluh dan komplain. Tentu saja berpengaruh pada penghasilan kami," keluh Marlian.

Dikonfirmasi, General Manager PT Telkom Divre Bengkulu Muskab Muzakar mengakui ada gangguan jaringan terkait pembangunan jalan di kedua kabupaten itu yang mengakibatkan kabel fiber optik di beberapa titik terputus.

"Pihak kontraktor pembangunan jalan tidak melihat lagi di bawah jalan yang mereka bangun ada kabel optik fiber yang terputus," ujar Muskab.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan para bupati dan dinas PU di kedua kabupaten dan sudah melakukan perbaikan sambungan kabel.

"Sebagian sudah kami sambung dan akan kami bereskan semua," pungkas Muskab.

Saat ini pengguna jaringan telepon kabel di Bengkulu, lanjut Muskab, sebanyak 35.000 sambungan dan 25.000 di antaranya adalah pengguna jaringan internet Speedy.

Pihaknya berharap kepada para kontraktor untuk memperhatikan kepentingan orang banyak dengan tetap menjaga kabel optik fiber agar tidak dirusak. (Yuliardi Hardjo Putra/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya