Dapat Investasi Rp 3,13 Triliun, GrabTaxi Fokus Garap Indonesia

Indonesia disebutkan akan menjadi negara yang mendapat porsi terbesar dari investasi terbesar yang pernah diterima GrabTaxi tersebut.

oleh Denny Mahardy diperbarui 18 Des 2014, 19:20 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 19:20 WIB
Dapat Investasi Rp 3,13 Triliun, GrabTaxi Fokus Garap Indonesia
Indonesia disebutkan akan menjadi negara yang mendapat porsi terbesar dari investasi terbesar yang pernah diterima GrabTaxi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Penyedia layanan pemesanan taksi online, GrabTaxi, mengumumkan investasi terbaru yang diterima perusahaannya. Mereka mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 250 juta atau setara Rp 3,13 miliar dari investasi seri D pada bulan Desember 2014, yang berasal dari perusahaan venture capital Softbank.

Dana investasi yang baru diterima GrabTaxi tersebut akan dipakai untuk memperkuat dan memperluas bisnis yang dijalankan perusahaan. Indonesia disebutkan akan menjadi negara yang mendapat porsi terbesar dari investasi terbesar yang pernah diterima GrabTaxi tersebut.

"Kita akan pakai dana investasi terbesar selama 14 bulan terakhir ini untuk membangun bisnis. Indonesia akan jadi lokasi paling besar yang menerima porsi investasi dari GrabTaxi untuk mengembangkan transportasi publik di sini," ungkap Anthony Tan, Pendiri sekaligus CEO GrabTaxi.

Lebih lanjut, Anthony menyebutkan perusahaannya akan memperkuat bisnisnya dengan mencari tambahan sumber daya manusia, engineering, marketing dan sales. Selain itu, GrabTaxi juga akan mencari partner di Tanah Air agar bisa mengembangkan transportasi publik di Indonesia.

"Dananya akan kita pakai di semua negara yang telah diekspansi GrabTaxi. Kita akan bekerjasama dengan pemerintah lokal dan mempunyai tim yang tangguh supaya mampu menghadapi kompetitor," tambah Anthony.

Saat ini, GrabTaxi sudah tersedia di beberapa negara Asia Tenggara yakni Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Vietnam dan Indonesia. Investasi terbaru yang diterima GrabTaxi menggenapi nilai investasi mereka sebesar US$ 340 juta selama 14 bulan berjalan.

(den/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya