Liputan6.com, Jakarta - Sebelumnya telah diinformasikan bahwa Korea Utara (Korut) memilik pasukan cyber elit bernama Bureau 121. Menurut keterangan yang dikutip dari laman Techworms, Bureau 121 berisikan para hacker yang telah dididik sejak usia muda di University of Automation, sebuah perguruan tinggi ilmu komputer yang dipayungi oleh otoritas militer Korut.
Data terakhir menunjukkan bahwa Bureau 121 kini diperkuat oleh sekitar 1.800 hacker yang bertanggung jawab langsung kepada General Bureau of Reconnaissance, biro intelijen Korut.Â
Jang Se-yul, mantan warga Korut yang kini membelot ke Korsel berhasil dihubungi oleh Business Insider dan mengungkapkan sejumlah fakta menarik terkait rahasia kekuatan tentara cyber Korut.
Menurut pengakuan Jang, ia sempat menjadi salah satu orang yang dikirim ke University of Automation. Ia memang bukan seorang hacker, namun kala itu Jang dipekerjakan sebagai staf simulasi perang cyber.
Jang menjelaskan, Bureau 121 adalah program yang sangat kompetitif. Program pemerintah ini hanya menerima 100 murid tiap tahunnya, dari rata-rata jumlah total pelamar mencapai 5.000 orang. Mereka dibagi ke dalam 6 kelas dan belajar selama 90 menit tiap harinya di dalam kelas. Lalu pelajaran akan berlanjut kepada coding berbagai bahasa pemrograman dan sistem operasi.
Sistem operasi dan software Microsoft, terang Jang, adalah 'mata pelajaran' yang paling sering dipelajari oleh tim Bureau 121.
Namun yang menjadi fokus utama pengajaran di Bureau 121 adalah teknis pembuatan virus dan malware. Para calon anggota Bureau 121 terus-menerus ditempa untuk mampu menghasilkan virus dan malware yang berbahaya serta tidak dapat terdeteksi oleh sistem keamanan komputasi pihak lawan.
Profesi bergengsi
Para hacker yang terpilih masuk menjadi anggota Bureau 121 adalah yang terbaik. Bahkan menurut Jang, posisi seorang hacker yang tergabung di Bureau 121 cukup dihormati oleh kalangan militer Korut.
"Bagi mereka (Korut) senjata terkuat adalah cyber. Mereka menyebutnya sebagai 'Perang Rahasia'," papar Jang.
Menariknya lagi, Jang mengungkapkan jika gaji yang diterima oleh para hacker di Bureau 121 sangat tinggi, di atas rata-rata gaji prajurit militer lainnya di Korut. Hal ini pula yang menyebabkan banyaknya generasi muda Korut yang tertarik mendalami ilmu komputer dan menjadi hacker.
"Gaji untuk seorang ahli cyber di Korut sangat besar. Mereka menjadi orang-orang yang sangat kaya di Pyongyang (Ibu Kota Korut)," kata Jang.
(dhi/dew)
Advertisement