Robot Akan Makin Pintar dan Ramah di 2015

Reuters mencatat terdapat sejumlah perusahaan raksasa teknologi yang mulai fokus mengembangkan robot.

oleh Adhi Maulana diperbarui 06 Jan 2015, 11:18 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2015, 11:18 WIB
Robot yang Semakin Pintar dan Ramah di 2015
Reuters mencatat terdapat sejumlah perusahaan raksasa teknologi yang mulai fokus mengembangkan robot.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun baru 2015, dunia teknologi semakin menggeliat. Menurut yang dilansir laman Mashable, teknologi robotika akan semakin marak di tahun ini.

Reuters mencatat terdapat sejumlah perusahaan raksasa teknologi yang mulai fokus mengembangkan robot. Sebut saja Microsoft. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates itu memiliki sebuah proyek pengembang robot berkode nama 'K5'. K5 bahkan belakangan sudah diaplikasikan sebagai satpam kampus Microsoft di California, Amerika Serikat.  

"Kita akan lebih sering melihat robot di mana-mana pada 2015 nanti," ujar seorang profesor MIT, Sangbae Kim.

Senada dengan Kim, Julie Shah, kepala kelompok riset Interactive Robotics di MIT menyatakan, "Di tahun 2015 kita akan melihat kehadiran robot-robot yang memiliki dampak signifikan bagi proses manufaktur." 

Apa yang dikatakan Shah bukan isapan jempol belaka. Rethink Robotics, pengembang robotika yang berbasis di Michigan ini telah berhasil menciptakan robot Baxter yang dapat digunakan sebagai pekerja di pabrik.

Artificial Inteligence (AI)

Robot yang Semakin Pintar dan Ramah di 2015
Reuters mencatat terdapat sejumlah perusahaan raksasa teknologi yang mulai fokus mengembangkan robot.

Perkembangan industri robotika sejalan dengan semakin sempurnanya konsep teknologi Artificial Inteligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Sebuah perusahaan yang dikenal kerap merancang artificial intelligence (kecerdasan buatan), IPsoft, dilaporkan tengah mengembangkan asisten virtual yang diberi nama Amelia. Asisten virtual berpenampilan wanita cantik ini diklaim bisa mengambil alih peran manusia dalam melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari.

Mengutip laman Huffington Post, Amelia dikembangkan untuk melakukan pekerjaan yang bersifat `membosankan`, seperti tugas yang berulang-ulang sehingga para karyawan bisa lebih fokus pada pekerjaan yang menuntut kreativitas tinggi.

Dalam beberapa proses ujicoba, Amelia disebut dapat memetakan bagaimana cara otak manusia bekerja, yang mana bisa belajar melakukan pekerjaan di bidang IT, membantu operasi financial trading, dan sistem pemrosesan faktur.

Dalam setiap lingkungan pekerjaan, Amelia juga bisa belajar membaca secara manual atau mengecek email dan mengamati rekan sekerjanya. Menariknya, manusia juga dapat berkomunikasi dengan Amelia melalui teks atau bicara langsung. 

(dhi/isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya