Smartphone Galaxy Mudah Diretas, Ini Tanggapan Samsung

Samsung mengumumkan telah memperbaiki kebijakan keamanan jajaran perangkat mobile miliknya selama beberapa hari ke depan.

oleh Iskandar diperbarui 19 Jun 2015, 15:03 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2015, 15:03 WIB
Samsung Perkenalkan Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge
Foto Samsung Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge (postslush.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai jutaan produk Samsung Galaxy yang memiliki celah keamanan (bug) sehingga dapat dengan mudah dieksploitasi oleh hacker, langsung ditanggapi oleh perusahaan asal Korea Selatan tersebut.

Samsung mengumumkan telah memperbaiki kebijakan keamanan jajaran perangkat mobile miliknya selama beberapa hari ke depan. Perusahaan juga menekankan bahwa celah tersebut tidak menimbulkan banyak ancaman, dimana hacker hanya dapat melakukan aksinya di jaringan yang tidak aman.

Mengutip laman Engadget, Jumat (19/6/2015), Samsung juga menegaskan bahwa perangkat lunak keamanan miliknya, Knox, menawarkan perlindungan kernel untuk mencegah kode berbahaya.

Namun, bukan berarti Samsung mengabaikan masalah tersebut, mengingat sebuah perusahaan riset telah merinci celah keamanan itu secara detail.

Ryan Welton, seorang ahli keamanan dari Now Secure mengatakan bug tersebut berada pada fitur keyboard Swiftkey yang terintegrasi secara default pada jutaan handset seri Samsung Galaxy.

"Kami berhasil menemukan celah keamanan yang belum diperbaiki di Galaxy S6 yang dijual oleh operator Verizon dan Sprint," ujar Welton di acara Blackhat Security Summit di London, Inggris, yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Dilaporkan Forbes, hingga saat ini setidaknya tercatat ada sekitar 600 juta produk smartphone Samsung Galaxy di pasaran yang menggunakan keyboard Swiftkey secara default.

Penggunaan fitur keyboard Swiftkey secara default sendiri dimulai pada seri Galaxy S3, S4, S5, S6 dan varian Galaxy Note 3 serta 4.

(isk/dew)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya