Mantan CEO Apple Rilis 2 Smartphone, Indonesia Jadi Target

Perusahaan milik John Sculley, CEO Apple dari tahun 1983-1993, meluncurkan 2 smartphone. Indonesia akan jadi salah satu target pasarnya.

oleh M Hidayat diperbarui 28 Agu 2015, 11:15 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 11:15 WIB
Obi Worldphone
Obi Worldphone. Foto: situs web resmi Obi Worldphone

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang telah membaca sejarah Apple, Anda mungkin akan mengingat nama John Sculley, yang pernah menjadi CEO Apple dari tahun 1983-1993. Tentu sejak saat itu Sculley berpindah-pindah ke banyak hal, dan salah satunya mendirikan Obi Worldphone.

Setelah bekerja sama dengan studio desain ternama Ammunition, Obi Worldphone merilis dua smartphone baru. Keduanya melantai ke pasar dengan nama Obi Worldphone SF1 dan SJ1.5. Demikian dikutip dari Ubergizmo, Jumat (28/08/2015).

Obi Worldphone SF1 dan SJ1.5 telah dirancang sedemikian rupa agar harganya terjangkau. Karena itu, SF1 dibanderol sekitar US$ 199, sedangkan SJ1.5 dijual dengan harga US$ 129. Lantas, apa yang ditawarkan oleh keduanya?

SF1 mengusung prosesor Qualcomm Snapdragon 615 dan dilengkapi dengan RAM sebesar 2 GB (Gigabyte) serta ruang penyimpanan 16 GB. Selain itu, ponsel ini mengadopsi teknologi full HD (High Definition) di layar seluas 5 inci.

Untuk urusan potret-memotret, kamera utama dengan resolusi 13 Megapiksel (MP) dan kamera depan dengan resolusi 5 MP disematkan ke dalam ponsel ini. Namun, ada juga model lain dengan dengan RAM sebesar 3 GB dan ruang penyimpanan 32 GB, yang dibanderol US$ 249.

Adapun SJ1.5  yang dibanderol sekitar US$ 129, mengusung teknologi layar HD di layar seluas 5 inci. Resolusi kamera utamanya hanya 8 MP dan kamera sekundernya 5MP saja. Sebagai dapur pacu, prosesor MediaTek berjenis quad-core didaulat menjadi otak ponsel dengan ruang penyimpanan 16GB ini.

Wilayah pemasaran Obi Worldphone akan ditargetkan pada pasar negara berkembang di seluruh dunia dan diharapkan akan mulai diluncurkan di Vietnam, Indonesia, Thailand, UEA, Arab Saudi, Kenya, Nigeria, Tanzania, Afrika Selatan, Pakistan, Turki dan India.

(why/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya