Liputan6.com, Jakarta - Kabar kurang menggembirakan datang dari SpaceX. Perusahaan pembuat kendaraan luar angkasa tersebut baru saja menerima tuntutan hukum dari mantan pegawainya sendiri.
Mengutip informasi dari laman Independent, Kamis (29/10/2015), Stan Saporito, mantan teknisi SpaceX baru-baru ini menuntut SpaceX karena dianggap telah melanggar hak-hak pekerja.
Saporito yang bekerja di SpaceX sejak 2013 hingga Februari 2015 itu, mengungkapkan bahwa pegawai SpaceX tidak pernah diberi upah lembur ataupun istirahat makan siang. Bahkan, ia menambahkan bahwa banyak pegawai dipaksa untuk melakukan pekerjaannya lebih lama dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Ia juga sudah mengajukan masalah ini melalui persidangan juri, dan SpaceX memiliki waktu 30 hari untuk meresponnya. Tak tanggung-tanggung, Saporito mengajukan tuntutan sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp 60 miliar ke SpaceX. Namun, saat dimintai konfirmasinya, SpaceX menolak berkomentar dan bersiap melawan Saporito di pengadilan.
SpaceX sendiri memang telah lama dikenal sebagai perusahaan dengan kebiasaan kerja yang sangat berat dan durasi pekerjaan yang lebih panjang dibandingkan pekerjaan lainnya. Selain SpaceX perusahaan lain milik Elon Musk, Tesla, dikabarkan juga memiliki sistem kerja serupa.
Sistem kerja di kedua perusahaan tersebut memang tidak dapat dilepaskan dari sosok Elon Musk sebagai CEO. Musk sendiri memang dikenal sebagai seorang yang sangat fokus pada pekerjaanya. Musk sendiri pernah mengungkapkan bahwa ia menghabiskan 70 persen kesehariannya untuk fokus pada bidang engineering dan desain.
Bahkan, dalam salah satu wawancaranya pada 2012, Musk tidak ragu mengungkapkan rasa bangganya terhadap pegawai yang mampu bekerja dengan durasi waktu kerja yang sangat berat di Tesla dan SpaceX.
Dalam kesempatan itu, Musk juga mengibaratkan bahwa pekerja lain dengan durasi kerja normal sebagai kelompok tentara biasa. Sementara, para pekerja di Tesla atau SpaceX merupakan tentara khusus yang terus meningkatkan kemampuannya.
Sekedar informasi, Musk mengatakan bahwa jam kerja minimun di Tesla adalah sekitar 50 jam per minggu. Itu pun dapat bertambah sampai 60 atau 80 jam per minggu.
Kendati memiliki sistem kerja yang sangat keras, Musk mengklaim bahwa semua pekerja mendapat kompensasi yang pantas. Musk mengungkapkan bahwa pekerja di Tesla mendapat gaji tunai dan bonus yang lebih banyak dibandingkan orang kebanyakan.
(dam/cas)
Dituduh Paksa Pekerja, SpaceX Dituntut Rp 60 Miliar
Perusahaan milik Elon Musk ini dituntut mantan pegawainya karena dituduh telah menerapkan waktu kerja yang sangat panjang.
Diperbarui 29 Okt 2015, 17:30 WIBDiterbitkan 29 Okt 2015, 17:30 WIB
CEO SpaceX, Elon Musk memberikan beberapa keterangan saat konferensi pers peluncuran pesawat ruang angkasa SpaceX's Dragon V2 di Hawthorne, California, (29/5/2014). (REUTERS/Mario Anzuoni)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terminal LPG Bima Beroperasi, Perkuat Infrastruktur Energi Nasional di Indonesia Timur
Pola Diet Terbaik untuk Orang dengan Diabetes, Apa Saja?
Danantara jadi Katalis Positif Pertumbuhan Ekonomi RI
Gagal Lolos ke Liga Champions, Chelsea Bakal Dipaksa Jual Cole Palmer
Budi Daya Ikan dengan Sistem Bioflok, Hemat Pakan Lebih Banyak
Jadi Sound Viral di TikTok, Ini Makna Lagu 'Cruel Summer' Taylor Swift
Jaga Ketahanan Pangan Bisa Dimulai dari Rumah Sendiri, Ini Buktinya
Khofifah Tegaskan Dua Sektor Tak Boleh Terdampak Efisiensi Anggaran di Jatim
Ciri Mastitis Akan Sembuh, Mengenali dan Mengatasi Masalah Ibu Menyusui
Top Global! Bank Mandiri Masuk Daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific versi TIME
PLN Mobile Proliga 2025: Kurang Optimal di Laga Pembuka, Bandung bjb Tandamata Siap Tampil Fight Lawan Jakarta Livin Mandiri
Sensasi Manis Segar Alami Hadir Saat Kopi Menyatu Dengan Tebu