Dituduh Paksa Pekerja, SpaceX Dituntut Rp 60 Miliar

Perusahaan milik Elon Musk ini dituntut mantan pegawainya karena dituduh telah menerapkan waktu kerja yang sangat panjang.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 29 Okt 2015, 17:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 17:30 WIB
SpaceX's Dragon V2, Alat Transportasi Baru Luar Angkasa
CEO SpaceX, Elon Musk memberikan beberapa keterangan saat konferensi pers peluncuran pesawat ruang angkasa SpaceX's Dragon V2 di Hawthorne, California, (29/5/2014). (REUTERS/Mario Anzuoni)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar kurang menggembirakan datang dari SpaceX. Perusahaan pembuat kendaraan luar angkasa tersebut baru saja menerima tuntutan hukum dari mantan pegawainya sendiri. 

Mengutip informasi dari laman Independent, Kamis (29/10/2015), Stan Saporito, mantan teknisi SpaceX baru-baru ini menuntut SpaceX karena dianggap telah melanggar hak-hak pekerja.

Saporito yang bekerja di SpaceX sejak 2013 hingga Februari 2015 itu, mengungkapkan bahwa pegawai SpaceX tidak pernah diberi upah lembur ataupun istirahat makan siang. Bahkan, ia menambahkan bahwa banyak pegawai dipaksa untuk melakukan pekerjaannya lebih lama dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Ia juga sudah mengajukan masalah ini melalui persidangan juri, dan SpaceX memiliki waktu 30 hari untuk meresponnya. Tak tanggung-tanggung, Saporito mengajukan tuntutan sebesar US$ 5 juta atau sekitar Rp 60 miliar ke SpaceX. Namun, saat dimintai konfirmasinya, SpaceX menolak berkomentar dan bersiap melawan Saporito di pengadilan.

SpaceX sendiri memang telah lama dikenal sebagai perusahaan dengan kebiasaan kerja yang sangat berat dan durasi pekerjaan yang lebih panjang dibandingkan pekerjaan lainnya. Selain SpaceX perusahaan lain milik Elon Musk, Tesla, dikabarkan juga memiliki sistem kerja serupa.

Sistem kerja di kedua perusahaan tersebut memang tidak dapat dilepaskan dari sosok Elon Musk sebagai CEO. Musk sendiri memang dikenal sebagai seorang yang sangat fokus pada pekerjaanya. Musk sendiri pernah mengungkapkan bahwa ia menghabiskan 70 persen kesehariannya untuk fokus pada bidang engineering dan desain.

Bahkan, dalam salah satu wawancaranya pada 2012, Musk tidak ragu mengungkapkan rasa bangganya terhadap pegawai yang mampu bekerja dengan durasi waktu kerja yang sangat berat di Tesla dan SpaceX.

Dalam kesempatan itu, Musk juga mengibaratkan bahwa pekerja lain dengan durasi kerja normal sebagai kelompok tentara biasa. Sementara, para pekerja di Tesla atau SpaceX merupakan tentara khusus yang terus meningkatkan kemampuannya.

Sekedar informasi, Musk mengatakan bahwa jam kerja minimun di Tesla adalah sekitar 50 jam per minggu. Itu pun dapat bertambah sampai 60 atau 80 jam per minggu.

Kendati memiliki sistem kerja yang sangat keras, Musk mengklaim bahwa semua pekerja mendapat kompensasi yang pantas. Musk mengungkapkan bahwa pekerja di Tesla mendapat gaji tunai dan bonus yang lebih banyak dibandingkan orang kebanyakan.

(dam/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya