IM2 Akan Kembali Ramaikan Dunia Telekomunikasi Indonesia

Diungkapkan oleh presiden direktur dan CEO Indosat Ooredoo, IM2 akan kembali meramaikan dunia telekomunikasi Indonesia.

oleh M Hidayat diperbarui 01 Des 2015, 07:09 WIB
Diterbitkan 01 Des 2015, 07:09 WIB
Alexander Rusli, CEO Indosat
Alexander Rusli, CEO Indosat, saat membuka acara Indonesia Digital Nation di kantor pusatnya di Jakarta. (Jeko Iqbal Reza/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Diungkapkan oleh Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo di sela-sela peluncuran 4G Plus IM3 Ooredoo di Jakarta, Senin (30/11/2015), salah satu anak usaha Indosat Ooredoo, yakni Indosat Mega Media (IM2), akan kembali meramaikan dunia telekomunikasi Indonesia.

"Di Jawa Barat kita lagi bangun jaringan di 2,3 GHz. Kita serius kembangin 2,3 GHz. Nama produknya bisa apa saja, tapi ini barangnya IM2, layanannya IM2, ungkap Alex.

Untuk urusan vendor di proyek 2,3 GHz tersebut, ujar Alex melanjutkan, vendor yang digandeng sesuai dengan apa yang sebelumnya sudah dibangun di lokasi tersebut oleh Indosat Ooredoo.

"Dalam hal ini, vendornya Huawei karena di Jawa Barat kami pakai Huawei," tegas Alex.

Saat ditanya mengenai bentuk layanan yang ditawarkannya, pria yang menyandang titel PhD tersebut mengatakan bahwa produk baru ini akan memberikan layanan data dan akan diluncurkan bulan Januari 2016 mendatang.

Sebelumnya, IM2 sempat 'menghilang' lantaran kasus yang menimpa Indar Atmanto, mantan direktur utama IM2. Indar Atmanto sempat mengajukan PK atas kasus yang menimpanya, namun ditolak. Diketahui, Indar menuai banyak dukungan dari berbagai pihak, mulai dari 16 Asosiasi Telematika Indonesia, Asosiasi Mahasiswa Pengguna Internet, dan pihak-pihak lainnya.

Bahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara juga turut angkat bicara. Setelah PK Indar Atmanto ditolak Mahkamah Agung beberapa waktu lalu, kini Indar Atmanto melakukan upaya luar biasa dengan mengajukan PK ke MA untuk yang kedua kali.

Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, melalui keterangan resmi yang kami terima, Rabu (18/11/2015) lalu, mendukung langkah tersebut dengan mengatakan, "Saya ikuti surat Menteri Kominfo yang dulu saja yang menyebutkan memang tidak ada masalah, memang sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku."

(why/cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya