Cari Tenaga Kerja Baru, Axioo Lirik SMK Ketimbang D3

Produsen komputer dan smartphone lokal, Axioo, tengah sibuk menggelar program pelatihan khusus bagi para siswa SMK.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 04 Apr 2016, 18:33 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2016, 18:33 WIB
Timmy Theopelus, Direktur Axioo Class Program (kiri), dan Khalim, salah satu lulusan SMK yang sudah direkrut Axioo sebagai teknisi (berdiri di sebelahnya Pak Timmy)
Timmy Theopelus, Direktur Axioo Class Program (kiri), dan Khalim, salah satu lulusan SMK yang sudah direkrut Axioo sebagai teknisi (berdiri di sebelahnya Pak Timmy). Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum

Liputan6.com, Jakarta - Produsen komputer dan smartphone lokal, Axioo, tengah sibuk menggelar program pelatihan khusus bagi para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang nantinya direkrut menjadi karyawan. Kenapa Axioo lebih memilih mencari tenaga kerja baru dari SMK, bukan D3 atau S1?

Menurut Timmy Theopelus, Direktur Axioo Class Program, SDM paling melimpah ada di SMK. "Kalau level D3/S1 kadang terlalu banyak memilih, gengsinya lebih gede," demikian alasan Timmy.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, SMK merupakan penyumbang pengangguran tertinggi di Indonesia. Satu (1) dari sepuluh (10) pengangguran di Indonesia adalah lulusan SMK.

Setiap tahun, lanjut Timmy, ada sekitar 7,4 juta pengangguran baru di Indonesia. Sekitar 12% di antaranya lulusan SMK dan sederajat. Salah satunya disebabkan anak-anak lulusan SMK banyak yang tidak siap kerja. Inilah yang mendasari Axioo membuat "Axioo Development Program", yang juga merupakan kelanjutan dari Axioo Class Program.

Di tahap awal, Timmy mengungkap ada sekitar 500 orang yang mendaftar untuk ikut pelatihan ini. Dari jumlah itu, hanya 80 yang terpilih sesuai standar. Mereka kemudian dilatih dan diberi pembekalan antara lain tentang job description, hardware, hingga ilmu public speaking agar berani bicara di depan umum.

Di akhir pelatihan mereka harus mengikuti ujian. Setelah lulus pelatihan, mereka akan lanjut ke tahap berikutnya, hingga nanti berhasil menjadi 1.000 tenaga kerja baru terampil. Target tersebut diharapkan dapat tercapai akhir tahun ini.

Pelatihan dibagi ke dalam beberapa batch dan dilakukan di sekolah yang ditunjuk Axioo karena ruangan terbatas. Axioo menganggarkan Rp 80-90 juta untuk satu kali pelatihan selama 9 hari; 3 hari teori dan 6 hari di lapangan.

Setelah lulus pelatihan, siswa akan lanjut ke tahap berikutnya hingga nanti ada 1000 tenaga kerja baru terampil. PKP Jakarta Islamic School merupakan SMK pertama yang menjadi training center Axioo bagi calon karyawannya.

Timmy mengungkap, saat ini kebutuhan SDM sudah sangat mendesak bagi Axioo seiring dengan perkembangan IT yang luar biasa dan penjualan Axioo yang meningkat. Selama ini Axioo merekrut karyawan dari umum dengan memasang iklan di koran atau di website. Namun sekarang, selain dari situ, Axioo ingin mengambil dari sekolah SMK dengan terlebih dulu menyiapkan bekal keterampilan agar mereka siap kerja setelah lulus.

(Dew/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya