Kerja Sama Global 4 Layanan Ride-Sharing Siap Meluncur

Ada empat perusahaan yang ikut serta, yakni Lyft dari Amerika Serikat, Ola dari India, Didi Kuaidi dari Tiongkok, Grab dari Malaysia

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Apr 2016, 09:31 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 09:31 WIB
Lyft
Ilustrasi: kerja sama global empat perusahaan ride-sharing siap meluncur (sumber: wired.com)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti yang sudah diwartakan sebelumnya, empat perusahaan ride-sharing di wilayah Asia dan Amerika Serikat telah menjalin kerja sama global. Mereka adalah Ola dari India, Didi Kuaidi dari Tiongkok, Grab dari Malaysia, dan Lyft dari Amerika Serikat.

Laporan terkini, keempatnya sudah siap meluncurkan layanan dari kerja sama tersebut. Mengutip informasi dari laman Engadget, Selasa (12/4/2016), sejak pekan ini pengguna masing-masing layanan sudah dapat memakai layanan versi beta dari kerja sama global itu.

Sebagai langkah awal, layanan ini akan mulai diberlakukan untuk pengguna Lyft dan Didi Kuaidi di Amerika Serikat dan Tiongkok. Setelah itu, pengguna Grab dan Lyft di Asia Tenggara dan Amerika Serikat akan segera merasakan layanan ini dalam beberapa minggu mendatang.

Dari pernyataan di laman resminya, Lyft juga menuturkan layanan ini akan diperluas ke negara lain pada akhir tahun ini. 

Lewat kerja sama ini, pengguna Lyft di Amerika Serikat tak perlu lagi mengunduh aplikasi baru untuk memakai layanan Grab di Singapura. Hal itu juga berlaku sebaliknya, pengguna Grab di Singapura dapat dengan mudah memakai layanan Lyft di Amerika serikat.

Metode pembayarannya pun dapat dilakukan dengan kartu kredit yang sudah didaftarkan sebelumnya. Selain itu, pembayaran layanan ini juga secara otomatis disesuaikan dengan mata uang di negara asal pengguna.

Keempat perusahaan tersebut diketahui sebagai penyedia layanan terbesar di masing-masing wilayahnya. Ola yang beroperasi di India, misalnya, sudah menjangkau 102 kota di negara tersebut. Mereka mengklaim memiliki 350 ribu kendaraan yang terdaftar dan jutaan permintaan tiap hari.

Begitu juga dengan Didi Kuaidi yang memiliki pangsa pasar lebih besar dari Uber di Tiongkok. Sementara Grab sendiri sudah hadir di enam negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya