Pendiri Microsoft Buat Pesawat Sebesar Lapangan Bola, untuk Apa?

Pendiri Microsoft Paul Allen memiliki ambisi membuat pesawat sebesar lapangan sepak bola, untuk apa?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 24 Jun 2016, 08:07 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2016, 08:07 WIB
Paul Allen
Paul Allen dengan pesawat terbesar yang sedang dibangunnya (Sumber: Business Insider).

Liputan6.com, California - Proses pembuatan pesawat terbesar di dunia, Stratolauch, telah mencapai 76 persen. Pesawat ini diciptakan oleh pendiri Microsoft sekaligus pemilik Seattle Seahawks Paul Allen.

Diberitakan Business Insider yang Tekno Liputan6.com kutip, Jumat (24/6/2016), Stratolaunch bakal menjadi pesawat terbesar di dunia, melebihi pesawat-pesawat lain yang pernah ada.

Untuk diketahui, pesawat ini memiliki bentangan sayap yang lebih lebar dibandingkan lapangan sepak bola, yakni 385 kaki.

Kemudian, untuk membantu pendaratannya, pesawat ini bakal memiliki 28 roda. Tak cukup sampai di situ, bobot pesawat diperkirakan akan mencapai 1,3 juta pound.

Pesawat ini juga dilengkapi dengan kabel sepanjang 60 mil dan ditenagai dengan enam buah mesin pesawat boeing 737.

Allen pertama kali mengumumkan kehadiran pesawat ini pada 2011. Saat itu, rekan Bill Gates ini menyebut bawa Stratolaunch bakal bisa merealisasikan ambisi di luar bumi.

"Pesawat ini dirancang untuk membawa sebuah roket mencapai ketinggian 35.000 kaki di atas bumi. Roket yang tertambat pada pesawat bakal meluncur hingga orbitnya," kata Allen.

Dalam pernyataannya, Allen mengatakan, jika akses ke luar angkasa rutin dilakukan, hal tersebut bakal mempercepat perjalanan ke luar bumi, jauh lebih cepat daripada yang dibayangkan saat ini.

"Ini terkait dengan platform baru, ketika platform baru telah tersedia dengan mudah, nyaman, dan terjangkau, akan memungkinkan visioner dan pengusaha lain untuk mewujudkan konsep yang lebih baru," kata Allen dalam wawancaranya dengan The Washington Post.

Sejauh ini, belum diketahui jadwal penerbangan pertama yang direncanakan untuk pesawat ini. Berdasarkan The Washington Post, Stratolaunch masih butuh program ground testing. Tetapi, pesawat ini dikabarkan akan berada di jalur peluncuran roket setidaknya akhir dekade ini. 

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya