Gandeng Tokopedia, Ridwan Kamil Ajak Warga Bandung Bisnis Online

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi kerja sama dengan situs jual beli online Tokopedia untuk memajukan produk-produk lokal Bandung

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jun 2016, 12:08 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2016, 12:08 WIB
CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Liputan6.com/Aditya Prakasa
CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Liputan6.com/Aditya Prakasa

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi kerja sama dengan situs jual beli online Tokopedia untuk memajukan produk-produk lokal yang ada di Bandung.

Selain ingin menjadi yang terdepan soal Ekonomi Digital, menurutnya program tersebut merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kota Bandung untuk mempromosikan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

"Tadi sebulan saja ada 1 juta transaksi. Kalau sebulan saja berarti 12 juta transaksi itu luar biasa. Dan antara yang terjual dan yang dibeli oleh masyarakat Bandung itu perbandingannya 160. Jadi lebih banyak menjual daripada membeli," ujar pria yang akrab disapa Emil itu di Balai Kota Bandung usai meresmikan Laman Kota Tokopedia, Sabtu (25/6/2016).

Hal ini, kata Emil, merupakan bagian dari strategi kota Bandung dalam mempromosikan UMKM karena 60 persen ekonomi kota Bandung berasal dari UMKM. "Jadi Bandung ini bukan kota konglomerat, tapi kota UMKM," tutur Emil menambahkan.

Selain itu, pria lulusan ITB ini menuturkan Pemerintah Kota Bandung akan meresmikan toko di Malaysia yang menjual produk-produk asal kota Bandung. Pemerintah Malaysia, kata Emil, telah sepakat membeli produk-produk asal Bandung senilai Rp 70 miliar selama tiga tahun.

"Bulan depan di Malaysia kita akan meresmikan Little Bandung Flex Store. Jadi toko beneran di mana produk-produk terbaik yang ada di Kota Bandung kita taruh di situ dan kita sudah deal (sepakat, red.) dengan pemerintah Malaysia (senilai, red.) Rp 70 miliar untuk dibeli produk-produk Bandung dalam 3 tahun. Kita juga ada program kredit tanpa agunan 30 juta per orang, sudah 9 ribu (orang, red.) diberi," ujar Emil menjelaskan.

Dengan banyaknya kemudahan, Emil berharap warga Bandung bisa meningkatkan kualitas produk-produk yang dijual secara online tersebut. Pria yang pernah mengenyam pendidikan pascasarjana di Amerika Serikat tersebut berharap warga Bandung tidak asal-asalan dalam menjual produk buatannya.

"Perizinan juga kita hilangkan. Jadi seharusnya warga Bandung yang muda tinggal berbisnis saja. Modal ada, izin mudah, dipromosikan online, dibikinin juga halamannya. Sudah begini tinggal meningkatkan kualitasnya saja. Jadi saya tidak mau yang dijual di Tokopedia asal-asalan. Semua produknya harus berkualitas bahkan internasional," kata Emil bersemangat.

Emil menilai, Tokopedia telah memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk membuka bisnis. Menurutnya, meskipun Indonesia merupakan negara berkembang, angka para pengguna media sosial di Indonesia membludak.

"Ya ini kan ekonomi generasi hari ini, pemiliknya saja masih muda, visioner, dan Indonesia banget lah. Indonesia itu (negara, red.) berkembang, tapi kalau urusan digital, luar biasa. (Pengguna, red.) Facebook saja 60 juta, Twitter 20 juta, penduduk Bandung 2,4 juta dan yang punya Facebook 2,1 juta. Jadi segala urusan lewat digital," ucap Emil.

(Aditya Prakasa/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya