Liputan6.com, Bandung - Sembilan inovasi menarik tampil dalam rangkaian kegiatan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan ITB inMove 2016 di Aula Timur ITB, Sabtu (1/10/2016).
Mereka antara lain E-bag, Aphrose, Pipopo, Suntricity, Centras, dan xtertec, mendapatkan kesempatan untuk melakukan presentasi dalam sesi Pitching Session di hadapan para kolaborator yang terdiri dari kalangan swasta, akademisi, pemerintah, dan komunitas.
Dalam sesi tersebut, E-bag menawarkan tas yang dapat memanen energi mekanik manusia ketika berjalan dengan memanfaatkan konsep piezoelektrik. Pipopo memperkenalkan mainan interaktif stimulus motorik halus untuk persiapan belajar menulis anak 4-6 tahun, yang mana terdiri gim mobile dan perangkat tambahan yang berinteraksi langsung dengan tangan.
Advertisement
Baca Juga
Inovasi lainnya adalah Suntricity, yang menampilkan sebuah aplikasi terintegrasi pengelolaan energi listrik dengan kontrol jarak jauh. Dengan ini, pengguna dapat mengatur arah transmisi hasil produksi dari solar panel ke rumah pribadi.
Sementara Xtertac merupakan produk pengering pakaian selama perjalanan yang bekerja menggunakan material konduktif termal. Centras adalah aplikasi mobile yang menghubungkan seluruh mahasiswa ITB dengan menyajikan alternatif database profil mahasiswa secara kreatif dan inovatif.
Samuel Zevanya, Executive Director ITB inMove 2016, mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan kegiatan Road to Gerakan Nasional 1000 Startup Digital karena memiliki visi dan misi yang selaras.
“Kehadiran pihak Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sangat berarti bagi kami untuk sama-sama mengajak akademisi, pemerintahan, pengusaha, media, dan komunitas untuk terlibat dalam acara ini. Kehadiran Gerakan Nasional 1000 Startup Digital bisa membantu inovator, khususnya yang mengembangkan aspek digital juga untuk bisa lebih baik mengembangkan karya mereka,” katanya.
Setelah kota lainnya di Indonesia, Bandung akan menjadi tuan rumah Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada November mendatang. Ini kian meneguhkan reputasi sebagai kota kreatif, setelah sebelumnya ditetapkan badan pendidikan PBB, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu jaringan kota kreatif dunia atau UNESCO Creative Cities Network.
“Gerakan ini terbuka bukan hanya untuk yang memiliki kompetensi pemrograman aplikasi , tetapi juga untuk semua anak muda dari berbagai keahlian. Mulai dari desain, komunikasi, bisnis, ekonomi, teknik, dan lainnya,” ujar Yohan Totting, Initiator Forum Web Anak Bandung (FOWAB) yang juga menjadi local partner Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
(Msu/Ysl)