BlackBerry Siapkan Rp 1 Triliun untuk Kembangkan Mobil Otonomos

BlackBerry memastikan diri untuk kian serius terjun ke bidang otonomos dengan berinvestasi Rp 1 triliun.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 20 Des 2016, 13:12 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 13:12 WIB
Blackberry
(ilustrasi/bgr.com)

Liputan6.com, Ottawa - BlackBerry dilaporkan makin serius merambah bisnis otomotif. Setelah memastikan tak lagi memproduksi smartphone sendiri, kini perusahaan asal Kanada itu berencana berinvestasi pada pengembangan kendaraan otonomos.

Menurut laporan Reuters, Selasa (20/12/2016), BlackBerry akan berinvetasi sekitar US$ 75 juta atau sekitar Rp 1 triliun untuk pengembangan teknologi ini. Sebagai investasi jangka panjang, BlackBerry bakal menggunakan sebagian besar uang tersebut untuk mendukung pekerjaan teknis.

Menurut CEO BlackBerry John Chen, perusahaan akan mempekerjakan lebih banyak insinyur seiring perkembangan waktu. Rencananya, perusahaan ingin menambah hingga 650 insinyur untuk pengembangan program ini.

Unit yang kini bernama QNX tersebut, sebelumnya bernama BlackBerry QNX, sekarang telah memiliki 400 insinyur. Secara keseluruhan, BlackBerry sendiri kini memiliki 5.000 karyawan. 

Melalui investasi ini, BlackBerry berharap dapat masuk sebagai salah satu pembesut kendaraan otonomos yang diperhitungkan di dunia. Terlebih, perusahaan itu memiliki keunggulan dari sisi keamanan, tak hanya untuk pengguna tapi juga sistem yang dipakai.

Untuk itu, perusahaan tersebut telah memulai kerja sama dengan pemasok komponen seperti PolySync, dan perusahaan semikonduktor Renesas Electronics Corp. Blakcberry juga menggandeng Univesity of Waterloo dalam proyek kendaraan otonomos ini.

Sebagai informasi, BlackBerry bukanlah satu-satunya perusahaan teknologi yang juga memiliki rencana pengembangan kendaraan otonomos. Sejumlah perusahaan teknologi lain, seperti Google dan Apple diketahui telah memiliki proyek serupa.

Bahkan, khusus untuk Google, lini pengembangan mobil otonomosnya sudah berdiri sebagai entitas terpisah. Perusahaan bernama Waymo tersebut kini berada di bawah naungan Alphabet, induk perusahaan Google.

Sementara Apple sampai saat ini masih belum terang-terangan membahas pengembangan sistem mobil pintar yang sedang digarapnya.

Perusahaan asal Cupertino itu masih menyimpan rapat informasi seputar Project Titan yang disebut-sebut merupakan proyek mobil otonomos Apple.

(Dam/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya