Jadi Korban Peretasan, Norwegia Tuduh Pelaku Terkait dengan Rusia

Kementerian Luar Negeri, Tentara dan beberapa Lembaga Norwegia diduga menjadi target serangan siber oleh sekelompok peretas.

oleh Yuslianson diperbarui 09 Feb 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 07:30 WIB
Hacker
Hacker (wired.com)

Liputan6.com, Oslo - Kementerian Luar Negeri, Tentara dan beberapa Lembaga Norwegia diduga menjadi target serangan siber oleh sekelompok hacker (peretas) yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia.

Hal ini diungkap langsung oleh intelijen Norwegia, yang ternyata juga menjadi salah satu target serangan siber kelompok peretas tersebut. Demikian dikutip dari laman The Guardian, Kamis (9/2/2017).

Adalah APT 29, kelompok peretas yang dituduh bertanggung jawah sebagai dalang peretasan beberapa lembaga besar di negara yang beribukotakan Oslo ini.

"Sembilan akun email berbeda menjadi target [peretas](/2844551 "") dengan menggunakan teknik phishing atau memancing penerima email untuk membuka email yang di dalamnya tersembunyi program jahat," ujar Arne Christian Haugstoyl, salah satu pejabat intelijen Norwegia, PST.

Ia mengatakan sulit untuk mengetahui tujuan dari peretasan tersebut. Namun diketahui tidak ada data dan informasi rahasia yang berhasil dicuri oleh APT 29.

Selain sejumlah lembaga disebut di atas, serangan siber serupa juga melanda sekolah, badan perlindungan radiasi, dan kelompok parlemen partai Buruh di Norwegia.

Sekadar informasi, Norwegia sebagai salah satu anggota NATO bertetangga dengan Rusia. Keduanya diketahui menjalin hubungan bilateral cukup baik, tetapi selepas kejadian ini hubungan tersebut bisa saja berubah.

(Ysl/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya