Bahaya, Setop Isi Daya Smartphone di Colokan Tempat Umum

Untuk menjaga keamanan data pada ponsel, usahakan untuk tidak mengisi daya di stasiun pengisian daya yang ada di tempat umum.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 17 Feb 2017, 12:40 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2017, 12:40 WIB
pengisian daya smartphone
Stasiun pengisian daya smartphone (Sumber: CNN Money)

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna smartphone pasti merasa gelisah dan tak tenang saat baterai ponsel sudah tiris. Ya, tak bisa dimungkiri bahwa kita mulai bergantung pada smartphone, dari mulai untuk pesan transportasi online hingga aktivitas sehari-hari.

Bila hal itu menimpa kamu, hal pertama yang ingin kamu lakukan saat melihat stasiun pengisian daya di tempat umum pastilah mengisi daya ponsel.

Meski begitu, laporan CNN Money yang Tekno Liputan6.com kutip pada Jumat (17/2/2017) memperlihatkan bahwa kenyamanan dengan adanya stasiun pengisian daya di tempat umum rupanya dapat menghadirkan bahaya tersendiri.

Bahaya apa? Tanpa disadari, seorang peretas bisa saja mendapatkan informasi dari smartphone yang sedang di-charge menggunakan stasiun pengisian daya yang disediakan di tempat.

"Hanya dengan mencolokkan ponsel ke stasiun pengisian yang telah 'dikerjai', perangkat kamu jadi terinfeksi dan semua data di dalamnya bisa diretas," kata Drew Paik, seorang ahli keamanan dari Authentic8.

Authentic8 sendiri merupakan pembesut Silo, sebuah peramban aman yang tetap merahasiakan seluruh aktivitas penggunanya selama berselancar di internet.

Nah, stasiun pengisian daya dan akses Wi-Fi yang ada di tempat umum, seperti bandara, pesawat, taman, dan ruang pertemuan tak terjamin keamanan dan juga berisiko. Bahkan, beberapa pihak tak bertanggung jawab bisa mendapatkan seluruh data yang ada di smartphone.

Hal ini bisa dilakukan melalui kabel data yang kamu pakai untuk mengisi daya smartphone, yang juga bisa dipakai untuk mengirimkan data dari ponsel ke perangkat lainnya. Misalnya saja, saat kamu mencolokkan iPhone ke Mac dengan kabel data, kamu bisa memindahkan foto dari smartphone ke komputer atau sebaliknya.

Menurut Paik, jika port yang dipakai untuk mengisi daya telah diretas, jumlah informasi yang mungkin didapatkan peretas pun tak terbatas. Mulai dari email, SMS, foto hingga kontak.

Teknik tersebut dinamakan juice jacking, sebuah istilah yang diciptakan para peneliti pada 2011. Tahun lalu, para peneliti Authentic8 menunjukkan proses 'video jacking' menggunakan port yang telah diretas dan video capture untuk merekam semua yang dilihat dan diketik dengan ponsel tersebut.

Tanpa tahu risiko yang mungkin ditimbulkan, pengguna smartphone masih sering mengisi daya dengan port di tempat umum. Bahkan dalam ajang konferensi keamanan terkemuka sekali pun.

Eksperimen

Dalam konferensi keamanan RSA di San Francisco, Authentic8 mengatur sebuah stasiun pengisian daya di booth mereka serta menawarkan kabel bagi orang yang ingin mengisi daya ponselnya.

Perusahaan menjalankan eksperimen untuk melihat, seberapa banyak orang yang memakai stasiun pengisian daya di tempat umum. Paik mengatakan, 80 persen peserta mengisi daya tanpa bertanya mengenai keamanan.

"Mayoritas tak mempermasalahkan mengisi daya di tempat umum. Karena berada di konferensi keamanan, harusnya mereka lebih waspada, tapi mereka justru merasa aman-aman saja," kata Paik.

Alih-alih menggunakan outlet pengisian daya yang ada di tempat umum, lebih baik jika kamu membawa powerbank sendiri.

Kamu juga bisa membawa kabel data yang hanya bisa dipakai untuk mengisi daya, bukan memindahkan file dan data. Tentunya hal ini dilakukan untuk menghindari orang tak dikenal mencuri data dari smartphone kamu.

"Kalau kamu peduli dengan keamanan, alangkah baiknya untuk tidak menggunakan stasiun pengisian daya," tutup Paik.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya