Jutaan Pengikut Donald Trump di Twitter Ternyata Palsu?

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, diperkirakan memiliki lebih dari seperempat pengikut palsu dan pengguna pemula di Twitter.

oleh Andina Librianty diperbarui 11 Apr 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2017, 17:30 WIB
20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS, Donald Trump menyambut kedatangan Presiden China, Xi Jinping di resor Mar a Lago di Florida, Kamis (6/4).Pertemuan Trump dan Xi Jinping ini menjadi pertemuan pertama keduanya di tengah ketegangan yang meningkat di Asia (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, diperkirakan memiliki lebih dari seperempat pengikut palsu dan pengguna pemula di Twitter. Data ini berasal dari startup yang membantu merek dan selebritas menganalisa follower mereka, Social Rank.

Bloomberg menggunakan data dari Social Rank, melaporkan bahwa lebih dari 7,5 juta follower Trump memiliki avatar telur. Jutaan followers tersebut sekira 28 persen dari total follower-nya di Twitter.

Pengguna dengan avatar telur, biasanya tidak pernah mengubah gambar profil mereka dan tetap menggunakan gambar bawaan tersebut. Akun telur sendiri sering diasosiasikan dengan perilaku buruk. Demikian dilansir Business Insider, Selasa (11/4/2017).

Meski tidak selalu bots, pengguna dengan avatar telur sering mendapatkan reputasi buruk, misalnya sebagai pelaku pelecehan atau penindasan. Karena reputasi buruk tersebut, Twitter pada pekan lalu merilis pembaruan agar pengguna menggunakan foto mereka sendiri.

Twitter mengubah gambar ikonik telur, kemudian menggantinya dengan siluet badan dan kepala. Hal ini untuk mendorong orang-orang mengunggah foto mereka sendiri dengan ekspresi yang lebih personal.

Chief Executive Officer (CEO) Social Rank, Alex Taub, mengungkapkan dua faktor adanya akun dengan avatar telur. Pertama, akun-akun tersebut adalah bots yang dibeli oleh pengguna untuk mendongkrak jumlah follower.

Kemungkinan kedua adalah akun tersebut dibeli oleh seseorang untuk menargetkan seorang pengguna. 

(Din/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya