Google Pakai AI Supaya Remaja Sulit Bohong soal Usia

Google mengumumkan beberapa produk baru digital yang dirancang khusus untuk anak-anak, remaja, dan orangtua dengan tujuan ingin memastikan generasi muda lebih terlindungi, simak selengkapnya di sini.

oleh Dinda Ariyani Diperbarui 16 Feb 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2025, 12:00 WIB
Google Plex
Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Google terus berusaha meningkatkan perlindungan bagi anak-anak dan remaja di platform-nya. 

Mengutip Phone Arena, Minggu (16/2/2025), perusahaan teknologi ini mengumumkan beberapa produk digital baru yang dirancang khusus buat anak-anak, remaja, dan orangtua.

Dari kontrol keluarga tambahan, sampai pengalaman yang lebih aman, Google mau memastikan generasi muda lebih terlindungi saat terjun di dunia digital dengan menerapkan model machine learning atau AI untuk mengidentifikasi usia pengguna. Pastinya dengan tujuan penggunanya tidak bisa berbohong soal usia mereka.

Cegah Konten Tak Pantas untuk Remaja

Google sudah menerapkan berbagai kebijakan untuk memberikan pengalaman yang lebih sesuai usia bagi pengguna remaja atau di bawah 18 tahun. 

Beberapa diantaranya adalah fitur SafeSearch Filter, pembatasan iklan sensitif, dan pemblokiran konten terbatas usia di YouTube dan Google Play.

Selain itu, ada juga perlindungan khusus di YouTube untuk mendukung kesejahteraan digital remaja.

Tapi, beberapa langkah tersebut dinilai kurang cukup. Karena itu, Google bakal mulai menguji model estimasi berbasis AI buat memprediksi apakah pengguna berusia di atas atau di bawah 18 tahun.

Uji coba ini akan dimulai di Amerika Serikat sebelum diperluas ke negara lain dalam waktu mendatang. Kendati demikian, Google belum menjelaskan secara detail bagaimana AI ini akan bekerja.

Fitur Peringatan Konten Sensitif di Google Messages

Google Messages Hapus Kode OTP
Fitur ini akan menghapus pesan berisi kode OTP dalam kurun 24 jam setelah diterima. Sementara, fitur ini akan hadir bagi pengguna di India dalam beberapa miinggu mendatang. (dok: Google)... Selengkapnya

Selain sistem AI baru ini, Google juga menghadirkan fitur peringatan konten sensitif di Google Messages. 

Fitur ini bersifat opsional buat pengguna dewasa, tapi wajib diaktifkan untuk anak-anak dan remaja. Pengguna bisa mengelolanya lewat pengaturan Android, sementara akun yang diawasi orang tua akan mendapatkan kontrol tambahan.

Google juga menyediakan lebih banyak panduan bagi orang tua supaya mereka bisa lebih mudah mengatur perangkat anak-anak mereka. 

Kalau penasaran dengan fitur terbaru untuk remaja ini, kamu bisa membaca informasi selengkapnya di situs resmi Google.

Google Siap Dukung Regulasi Pemerintah Lindungi Anak dari Konten Berbahaya

Logo Google
Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends... Selengkapnya

Untuk diketahui juga, rencana Kementerian Komunikasi dan Digital untuk menerapkan aturan lebih ketat untuk melindungi anak-anak dari paparan konten berbahaya, seperti pornografi dan perjudian online mendapat dukungan dari Google.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden Kebijakan Publik YouTube Leslie Miller saat melakukan pertemuan dengan Menkomdigi (Menteri Komunikasi dan Digital) Meutya Hafid.

"Kami mengharapkan kerja sama dari Google untuk memastikan lingkungan online yang lebih aman bagi anak-anak Indonesia," tutur Menkomdigi dalam siaran pers yang diterima, Kamis (13/2/2025).

Menurut Menkomdigi, regulasi ini sangat diperlukan karena kasus pornografi anak dan perjudian online di Indonesia terus meningkat.

Data dari National Center for Missing and Exploited Children menunjukkan Indonesia termasuk dalam empat besar negara dengan kasus pornografi anak tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan pemain judi online di usia bawah 10 tahun mencapai 2 persen dari keseluruhan pemain, dengan total 80.000 orang.

"Kami siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan platform kami lebih aman bagi semua pengguna, terutama anak-anak," tutur Leslie.

Terlebih, menurut Leslie, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar bagi produk Google, seperti YouTube. Karenanya, perusahaan siap mendukung inisiatif pemerintah Indonesia.

Infografis Google Hindari Pajak (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Google Hindari Pajak (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Google Hindari Pajak (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya