Baidu Siap Rilis Teknologi Mobil Otonomos Bulan Juli

Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Baidu, siap merilis teknologi mobil otonomos miliknya untuk kalangan terbatas pada Juli mendatang.

oleh M Hidayat diperbarui 20 Apr 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 06:30 WIB
Mobil otonomos Baidu (BMW yang dimodifikasi) mengaspal di jalanan Beijing
Mobil otonomos Baidu (BMW yang dimodifikasi) mengaspal di jalanan Beijing. Kredit: Baidu

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Baidu, mengatakan akan merilis teknologi mobil otonomos miliknya untuk kalangan terbatas pada Juli mendatang.

Sebagaimana dikutip dari Venture Beat, Kamis (20/4/2017), Baidu akan bekerja sama dengan mitra yang menyediakan kendaraan, sensor, dan komponen lainnya untuk teknologi baru di proyek yang bernama Apollo tersebut.

Sebagai bagian dari upaya melibatkan kecerdasan buatan, Januari lalu perusahaan menggaet mantan eksekutif Microsoft Corp yang bernama Qi Lu sebagai Chief Operating Officer (COO). Namun dua bulan setelah penunjukan Lu, Chief Scientist Baidu Andrew Ng, yang memimpin proyek AI dan augmented reality (AR) mengatakan akan mengundurkan diri.

Selain itu, perusahaan juga mengucurkan pendanaan senilai US$ 200 juta pada Oktober 2016 silam untuk pengembangan AI, AR dan deep learning. Langkah itu menyusul pendanaan senilai US$ 3 miliar yang diumumkan sebulan sebelumnya, yang menargetkan startup di tahap mid-stage dan late-stage. 

Diwartakan sebelumnya, sekelompok peretas dilaporkan telah mencuri informasi mengenai teknologi mobil otonomos Baidu. Namun detail pencurian informasi yang menjadi target, belum dapat dikonfirmasi seluruhnya.

Untuk menanggulangi serangan tersebut, Baidu disebut telah memperkuat divisi keamanan sibernya. Head of Cybersecurity Baidu Ma Jie menuturkan pihaknya kini didukung oleh kelompok hacker 'white hat' dari Universitas Tsinghua dan bekerja sama dengan Tencent dan Alibaba untuk mencegah kejadian serupa.

Belum dapat dipastikan, pihak mana yang mengincar informasi mengenai mobil otonomos perusahaan asal Tiongkok tersebut. Ma tak menyebut pihak yang patut dicurigai, tapi ia tak menampik ada kemungkinkan pihak lain yang menyewa peretas khusus untuk mencuri informasi dari Baidu.

(Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya