Facebook Uji Coba Helikopter Nirawak untuk Tebarkan Internet

Facebook punya solusi jitu agar koneksi internet tetap hidup di kondisi darurat, seperti bencana alam.

oleh Iskandar diperbarui 21 Apr 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 16:00 WIB
Helikopter nirawak Facebook, Tether-tenna. Dok: ubergizmo.com
Helikopter nirawak Facebook, Tether-tenna. Dok: ubergizmo.com

Liputan6.com, Jakarta - Internet adalah salah satu wadah komunikasi yang bisa diandalkan saat kondisi darurat. Namun bagaimana bila koneksi internet yang sangat dibutuhkan mengalami down? Facebook punya solusi jitu agar koneksi internet tetap hidup.

Pada Juli 2016, Facebook menguji pesawat nirawak yang diberi nama Aquila untuk menghubungkan akses internet ke seluruh dunia, terutama ke tempat terpencil yang sulit dijangkau.

Namun, dalam sebuah pengumuman baru-baru ini, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg tersebut mengungkapkan bahwa mereka sedang menguji sebuah pesawat nirawak baru dengan fungsi sama.

Mengutip laman Ubergizmo, Jumat (21/4/2017), perbedaan utamanya adalah kali ini memiliki bentuk helikopter mungil yang diklaim bisa terbang hingga berbulan-bulan.

"Untuk situasi yang membutuhkan penyebaran lebih cepat, seperti bencana alam--bila infrastruktur telah rusak atau hancur, namun beberapa jaringan masih bekerja--kami memiliki solusi yang kami sebut Tether-tenna. Helikopter kecil itu ditambatkan ke jalur kabel serat optik dan power. Pada dasarnya itu adalah insta-infrastruktur," tulis Facebook dalam keterangannya.

Jika jalur fiber optik masih bagus sampai titik tertentu, lanjut Facebook, pihaknya bisa membuat menara virtual dengan menerbangkan Tether-tenna di ketinggian beberapa ratus kaki.

"Ketika uji coba ini selesai, akan segera dapat dipasang dan beroperasi selama berbulan-bulan pada suatu waktu untuk mengembalikan konektivitas jika terjadi keadaan darurat. Memastikan masyarakat setempat dapat tetap terhubung," ujar Facebook.

Facebook menjelaskan, helikopter nirawak ini masih dalam tahap awal pembangunan. Artinya, Tether-tenna belum bisa beroperasi dalam waktu dekat.

(Isk/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya