Peluncuran iPhone 8 Tak Akan Terganjal Produksi OLED

Samsung Display dilaporkan akan segera mulai memproduksi dan mengapalkan panel OLED untuk iPhone 8.

oleh Andina Librianty diperbarui 25 Apr 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 21:00 WIB
iPhone 7 di Galeri Smartfren
iPhone 7 di Galeri Smartfren. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Display dilaporkan akan segera memulai produksi dan pengapalan panel OLED untuk iPhone 8. Proses produksi dan pengapalan berjalan lancar, sehingga diyakini tidak akan menghambat peluncuran smartphone tersebut.

Dilansir Phone Arena, Selasa (25/4/2017), divisi layar Samsung itu akan memasukkan pesanan untuk komponen panel kunci pada akhir bulan ini. Dengan demikian, perakitan panel bisa dimulai pada Mei dan pengapalan pada awal Juni. Hal ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.

Apple dilaporkan akan mengumumkan tiga varian iPhone pada tahun ini, dan salah satunya adalah iPhone 8 yang akan menggunakan layar OLED.

Samsung sejauh ini disebut sebagai pemasok tunggal panel OLED. Kedua perusahaan telah menandatangani kontrak dua tahun senilai US$ 9 miliar, yang mengharuskan Samsung mengapalkan 70 hingga 92 juta unit panel layar untuk Apple pada tahun ini.

Apple juga dilaporkan memiliki serangkaian ambisi yang ingin diimplementasikan pada iPhone 8. Analis UBI Research, Jang Hyun-jun mengatakan bahwa Apple menginginkan teknologi panel layar yang lebih canggih dari Galaxy S8. Hal ini diperkirakan bisa memengaruhi jadwal peluncuran iPhone 8.

Selain itu, Apple juga ingin mengimplementasikan desain melengkung yang lebih agresif dari Galaxy S8, begitu juga dengan pemindai sidik jari pada layar. Implementasi teknologi semacam ini bisa diwujudkan tergantung dari kemampuan produsen layar.

Keinginan Apple itu kemungkinan tidak akan terwujud. Pasalnya, Samsung selaku pemasok layar iPhone 8, yang juga memiliki ambisi serupa, bahkan tidak bisa merealisasikan hal tersebut pada Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus.

Karena masalah teknologi, perusahaan asal Negeri Ginseng itu terpaksa memindahkan komponen pemindai sidik jari di bagian belakang perangkat.

(Din/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya