Sergey Brin, Imigran Terkaya di AS

Seiring kesuksesan Google, nama Sergey Brin, sebagai salah satu pendirinya, turut menjadi sorotan.

oleh Andina Librianty diperbarui 02 Mei 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2017, 12:00 WIB
Presiden Alphabet, Sergey Brin
Presiden Alphabet, Sergey Brin (Foto: Reuters / Carlo Allegri)

Liputan6.com, Jakarta - Seiring kesuksesan Google, nama Sergey Brin, sebagai salah satu pendirinya, turut menjadi sorotan. Bukan hanya bisnis Google yang kian meraksasa, aliran uang ke 'kantong' Brin pun mengalir deras.

Brin mendirikan Google bersama Larry Page. Keduanya menjadi miliader seiring perkembangan Google sebagai mesin pencari terbesar di dunia. Kesuksesan Google mendorong keduanya untuk membentuk perusahaan induk baru bernama Alphabet pada 2015. Brin dan Page mengumumkan Google dan semua divisinya direstrukturisasi dan berada di bawah payung Alphabet.

Di luar Alphabet, Google merupakan salah satu sumber kekayaan Brin. Berdasarkan peringkat The World's Billionaires Forbes pada 2017, Brin memiliki kekayaan bersih US$ 39,8 miliar dan menduduki posisi ke-13 orang terkaya di dunia.

Jumlah kekayaannya terus mengalami peningkatan, yang jika merujuk pada real time net worth Forbes per Senin (1/5/2017), mencapai US$ 42,8 miliar. Ia disebut sebagai imigran terkaya di Amerika Serikat (AS) saat ini.

Kesuksesan Brin didapat setelah perjalanan panjang hidupnya, dan Google memainkan peran penting di dalamnya. Ia meraup sukses setelah mendirikan Google di Negeri Paman Sam.

Mengutip laporan dari sejumlah sumber, Selasa (2/5/2017), Brin lahir pada 21 Agustus 1973 di Moskow, Rusia. Keluarganya berimigrasi ke AS untuk melarikan diri dari penganiayaan Yahudi pada 1979. Sebagai seorang imigran, Brin dikenal berani menyuarakan pendapatnya.

Brin beberapa waktu lalu, ikut andil dalam demonstrasi kebijakan anti-imigran yang diterapkan oleh Trump. Dalam aksi protes bersama demonstran itu, ia menegaskan bahwa tindakannya merupakan urusan personal dan tidak berhubungan dengan Google atau Alphabet.

Kesuksesan Brin dan Google

Brin meraih gelar sarjana di bidang matematika dan ilmu komputer dari University of Maryland. Setelah lulus, ia pindah ke Stanford University untuk meraih gelar Ph.D di bidang ilmu komputer. Brin bertemu dengan Page di sana, dan keduanya menciptakan sebuah mesin pencari yang mengurutkan laman website berdasarkan popularitas.

Keduanya memberi nama mesin pancari itu, Google, berdasarkan istilah matematika "googol". Sejak meluncur pada 1998, Google berhasil menjadi mesin pencari terpopuler di dunia.

Sejarah Google dimulai pada Januari 1996 sebagai sebuah proyek penelitian Page dan Brin, ketika keduanya masih mahasiswa Ph.D di Stanford. Saat itu, mesin pencari konvensional memberi peringkat hasil berdasarkan jumlah istilah pencarian yang muncul di laman website.

Kemudian, Brin dan Page membuat teori tentang sebuah sistem yang lebih baik, yaitu menganalisis hubungan di antara website. Mereka menyebut teknologi baru itu, PageRank. Ini adalah sebuah algoritma yang digunakan Google Search untuk menentukan peringkat website di hasil mesin pencariannya.

Page dan Brin pada awalnya memberi nama mesin pencari baru mereka, "BackRub", karena sistemnya memeriksa backlink untuk memastikan pentingnya sebuah website. Akhirnya mereka mengubah namanya menjadi Google, yang berawal dari salah eja kata "googol", yaitu angka satu yang diikuti 100 nol.

Awalnya, Google beroperasi di bawah website Stanford University dengan domain google.stanford.edu dan z.stanford.edu. Nama domain untuk Google didaftarkan pada 15 September 1997 dan perusahaannya berdiri pada 4 September 1998. Kantor pertama Google adalah sebuah garasi milik karyawan pertamanya, Susan Wojcicki, yang kini menjabat sebaga CEO YouTube. Wojcicki adalah sesama mahasiwa Ph.D di Stanford.

Menkominfo Rudiantara dan Co-founder Google Sergey Brin. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Keputusan Google untuk melantai di bursa pada 2004, menjadikan Brin dan Page sebagai miliarder baru dan kesuksesan perusahaan pun terus melambung. Menurut catatan Biography, Google menerima rata-rata lebih dari satu triliun pencarian dalam sehari pada 2016.

Dimulai dari mesin pencari, kini bisnis Google kian menggurita. Sejumlah produk lain yang terkenal adalah sistem operasi (OS) Android, YouTube, layanan iklan, Google Maps, Gmail, perangkat mobile dengan merek Nexus.

Seiring berjalannya waktu, Google terus berekspansi termasuk dengan melahirkan berbagai inovasi baru. Salah satunya pada 2012, saat mengumumkan kacamata futuristik, Google Glass.

Sejarah penting pun kembali terjadi di Google. Brin dan Page pada 10 Agustus 2015, mengumumkan Google dan semua divisinya direstrukturisasi dan akan berada di bawah nauangan Alphabet, sebagai induk usaha. Brin kini menjabat sebagai Presiden Alphabet.

Sama seperti sejumlah pimpinan eksekutif perusahaan teknologi, Brin hanya digaji US$ 1 dolar setahun. Pimpinan perusahaan teknologi lain seperti Larry Page, Larry Ellison, Elon Musk dan Mark Zuckerberg, juga masuk dalam daftar "one-dollar salary". Biasanya sebagai pengganti gaji, para eksekutif itu menerima opsi saham.

Untuk Brin, menurut laporan, ia bersama Page, memiliki sekira 14 persen saham di Google dan mengontrol 56 persen hak suara pemegang saham melalui supervoting stock. Menurut catatan Forbes, Google masih menjadi sumber utama kekayaan Brin.

(Din/Cas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya