Liputan6.com, Texas - Meski teknologinya sudah tersedia, kemungkinan menyembuhkan kebutaan dianggap masih belum berpotensi. Operasi transplantasi mata pun tidak bisa jadi jaminan seratus persen bagi pasien agar bisa melihat lagi.
Hal ini dianggap sebagai hambatan sementara bagi sejumlah ilmuwan di Rice University, Texas, Amerika Serikat (AS). Mereka mencari cara untuk menyembuhkan kebutaan dengan menciptakan chip implan khusus yang digunakan di dalam otak.
Advertisement
Baca Juga
Bernama FlatScope, chip implan ini sebetulnya menyerupai mikroskop kecil yang ditempelkan ke otak pasien. Setelah disematkan ke dalam otak, ia akan memantau dan memicu saraf untuk dimodifikasi menjadi zat yang telah menyerap sinar dan radiasi elektromagnet lain.
Modifikasi ini akan menciptakan zat fluoresensi yang secara langsung membantu penyembuhan kebutaan dan perlahan menampilkan kombinasi warna dalam visual samar-samar.
Phillip Alvelda, salah satu ilmuwan Rice University, mengungkapkan chip tersebut juga dapat memproduksi sensor yang mampu mengirim data audiovisual ke otak untuk "memperbaiki" saraf indera yang rusak, seperti penglihatan dan pendengaran.
Namun kemampuan chip implan untuk otak ini masih dalam tahap pengembangan yang belum bisa dipastikan kapan akan rampung. "Setidaknya saat ini kami sudah menemukan alurnya seperti apa," jelas Alvelda.
"Dengan meningkatkan kapasitas saraf penderita, chip ini akan menciptakan komunikasi dua arah dengan antara otak dan mata untuk membantu penyembuhan kebutaan lebih cepat," ia melanjutkan.
Untuk sekarang, mereka akan menguji coba teknologi ini ke beberapa pasien sukarelawan. Alvelda mengklaim tidak akan ada risiko kesehatan yang berdampak ke pasien jika chip tersebut gagal berfungsi.
(Jek/Why)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: