Rekomendasi Video Google Kian Relevan, Ini Rahasianya

Rekomendasi konten video yang ada di YouTube, kini semakin relevan. Google pun berbagi 'rahasia' mengapa algoritmanya bisa bekerja demikian.

oleh Jeko I. R. diperbarui 07 Sep 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2017, 10:30 WIB
Google Brain
Google Brain. (Foto: Tech News Observer)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kemampuan yang bisa dimanfaatkan saat mencari video atau konten lain di platform Google seperti YouTube, adalah rekomendasi konten yang kian relevan.

Ambil contoh, pengguna seringkali mendengarkan musik favorit di YouTube, dan tab rekomendasi di sebelah kanan pasti menawarkan playlist dengan genre serupa yang belum pernah didengar sebelumnya.

Lantas, bagaimana cara Google bisa memberikan rekomendasi yang lebih sesuai dengan minat penggunanya? Usut punya usut, rahasianya ternyata adalah sistem machine learning besutan Google bernama Google Brain.

Google Brain sendiri adalah divisi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) yang sudah digunakan pada platform YouTube sejak 2015.

Jim MacFadden, Technical Lead for YouTube Recomendation mengungkap brain menggunakan teknik yang dikenal sebagai pembelajaran tanpa pengawasan, yang algoritmanya dapat menemukan hubungan antara input berbeda yang tidak pernah dapat ditebak oleh software engineer. Demikian disampaikan pihak Google Indonesia kepada Tekno Liputan6.com, Rabu (6/9/2017) kemarin.

Keunggulan Brain yang dianggap sebagai kunci utama adalah kemampuannya untuk menggeneralisasi. Contoh, saat menonton video stand-up komedian, rekomendasi YouTube akan lebih akurat menampilkan video serupa. Nah, kemudian Google Brain bisa mencari stand-up komedian lain yang serupa, tetapi tidak sama persis.

"Google Brain mampu melihat pola yang tidak begitu mudah dilihat sehingga membuat sistem rekomendasi YouTube menjadi semakin relevan untuk pengguna YouTube," tulis Google.

Adapun fitur Search dan Discovery yang ada di YouTube, kini mengalami pergeseran fungsi. Perubahan yang dialami meliputi fitur Shift to Mobile, di mana lebih banyak orang datang ke internet dan punya akses ke YouTube via perangkat mobile. Dan sekarang, lebih dari 60 persen waktu menonton YouTube berlangsung di smartphone dan tablet.

Selain itu, sekitar empat tahun lalu, beranda YouTube cuma berisi video-video dari subscription. Kini, ia mulai menjadi lebih baik dengan memasukkan rekomendasi yang dipersonalisasi sebagai tambahan dari video dari subscription penggunanya.

"Kami mengerti bawah watchtime lebih baik dari jumlah penayangan, tetapi watchtime bukanlah segalanya. YouTube ingin menunjukkan lebih banyak lagi video yang dapat menginspirasi, dan video-video yang membuat Anda menikmati waktu di YouTube, yang tentunya menambah nilai lebih dari sekadar watchtime, tetapi juga yang berkesan sehingga kamu ingin juga membagikannya ke teman-teman," lanjut Google.

Dengan demikian, Google mengklaim akan terus memuaskan penggunanya dalam menghabiskan waktu di YouTube agar bisa mendapatkan sesuatu yang kian relevan dan bermanfaat bagi kehidupan.

Salah satunya adalah memastikan waktu yang dihabiskan (time-spent) sebagai tolak ukur, dan memastikan pengguna mengalami kepuasan dengan time-spent di YouTube.

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya