Google Sempat Ikut Sebar Hoax Usai Penembakan Las Vegas

Google ternyata sempat ikut menyebar hoax terkait pelaku penembakan Las Vegas, padahal berita tersebut tidak benar.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Okt 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 20:00 WIB
Google
Top Stories berisi artikel hoaks mengenai penembakan Las Vegas yang sempat ada di laman pencarian Google (Sumber: The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Google ternyata sempat menyebar hoax usai penembakan Las Vegas yang terjadi Minggu 1 Oktober 2017. Penyebaran hoax yang dimaksud dilakukan Google dengan memberikan keterangan Top Stories --hasil pencarian teratas di laman Google-- pada dua artikel milik laman 4chan.

Mengutip The Verge, Rabu (4/10/2017), dua artikel tersebut menyebar berita mengenai identitas seseorang bernama Geary Danly, yang diklaim sebagai pelaku penembakan. Padahal informasi tersebut salah.

Google pun telah meminta maaf atas hal ini. Menurut perusahaan, algoritmanya secara tak sengaja membaca ada ledakan aktivitas seputar pencarian nama tersangka yang disebut oleh 4chan. Artikel hoax tersebut langsung masuk ke daftar Top Stories. Sayangnya informasi yang disebarkan justru bersifat tidak akurat.

Selain meminta maaf, Google juga menjelaskan bagaimana cara perusahaan menentukan Top Stories yang akan muncul di halaman utama pencarian Google.

"Kami menggunakan sejumlah hal untuk menentukan pemeringkatan hasil pencarian, termasuk otoritas yang dimiliki situs tersebut serta unsur kebaruan artikel," demikian pernyataan Google dikutip dari ArsTechnica.

Dalam panduan detail yang diterbitkan, terdapat banyak faktor yang membuat artikel berada di Home. Misalnya saja peringkat web, keahlian,otoritas, serta kebenaran berita tersebut.

Tidak hanya itu, Google juga mengaku terus meningkatkan mekanisme pemilihan Top Stories yang ditampilkan. Sekadar diketahui, Top Stories pertama kali hadir di Google Search versi desktop pada akhir 2016. 

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya