Terungkap, Kotak Bento Jadi Inspirasi Laptop Legendaris ThinkPad

Melihat laptop ThinkPad, kamu akan disuguhkan tampilan yang khas dan hingga saat ini tetap dipertahankan di seri-seri terbarunya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Okt 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2017, 19:00 WIB
ThinkPad
Terungkap, Desain Laptop ThinkPad Terinspirasi dari Kotak Bento. (Doc: Lenovo)

Liputan6.com, Yokohama - Melihat laptop ThinkPad, kamu akan disuguhkan tampilan yang khas dengan bentuk kotak, warna hitam, trackpoint merah pada tuts keyboard, dan tulisan ThinkPad yang dicetak miring.

Yup, sejak pertama kali laptop ThinkPad tersebut di buat pada tahun 1992 hingga kini, ciri khas itulah tetap dipertahankan hingga saat ini. Tak hanya itu, kualitas tahan banting pun menjadi kekuatan ThinkPad untuk menguasai pasar dunia.

Memutar memori ke belakang, desain ThinkPad nyatanya terinspirasi dari kotak bento khas dari Jepang. Begitu pengakuan dari mantan Chief Design Officer Lenovo, David Hill saat berbincang dengan wartawan di Yokohama, Jepang, baru-baru ini.

"Saya bukan yang pertama merancang ThinkPad, tetapi Richard Sapper. Tapi jika melihat desain awal, ada elemen surprise karena sumber inspirasinya bento box. Bentuknya hitam, ukurannya sama, dan ketika dibuka ada makanan yang siap dimakan," ujar Hill.

Saat membuka kotak makan bento, konsumen bisa menikmati makanan yang tersaji. Serupa dengan hal tersebut, konsumen akan dikejutkan dengan deretan tombol keyboard yang nyaman dan kemampuan prosesor yang mampu membantu konsumen bekerja secara maksimal ketika membuka laptop ThinkPad.

Desain ThinkPad terinspirasi dari kotak makan Jepang. (Doc: TripAdvisor)

"Kalau laptop tertutup, tampilannya elegan, dan begitu dibuka memperlihatkan isi yang indah. Desain dan ThinkPad mustahil dipisahkan," Hill menegaskan.

Pria yang sudah 30 tahun berkutat pada desain komputer ini mengatakan, harga terbesar dalam industri komputer adalah desain. Lenovo harus bersaing ketat dengan para kompetitor dalam hal desain.

"Kami duduk dan memikirkan soal pengembangan desain, sehingga pada akhirnya muncul ide bagus," ucapnya.

 

Alasan trackpoint ThinkPad berwarna merah

ThinkPad Anniversary Edisi 25
Tombol merah jadi ciri khas seri ThinkPad. (Doc: Lenovo)

Hill menceritakan, perancang ThinkPad, Richard Sapper pertama kali datang ke IBM pada 1986. Dia sangat frustasi dengan IBM karena harus berdebat dengan para pejabat eksekutif IBM lantaran menentang pendapatnya. Sebagai contoh terkait trackpoint pada tuts keyboard.

Diketahui, Richard menentang trackpoint berwarna hitam pada ThinkPad, karena dia ingin menonjolkan warna merah. Akan tetapi, IBM bilang tidak bisa warna merah karena seperti tombol darurat.

"Richard pikir, siapa sih orang-orang ini, hanya melihat aspek engineering produk. Lalu, Richard mengusulkan IBM merombak tim desain dan membuat trackpoint berwarna merah. Di awali dari percontohan atau uji coba, karena trackpoint merah tidak ada dalam agenda IBM. Dia sungguh pintar dalam hal ini," Hill menerangkan.

Dia mengaku, masalah warna hitam ThinkPad yang selalu menonjolkan konsep keasliannya pernah mengemuka. Haruskah membuat ThinkPad selain hitam?. "Secara personal, saya tidak menekankan ThinkPad harus hitam, tapi ini sudah jadi sebuah DNA walaupun warna bukan masalah besar bagi konsumen," kata Hill.

Kini posisi Hill sebagai Chief Design Officer Lenovo digantikan Brian Leonard. Dalam kesempatan yang sama, Brian mengungkapkan, dalam hal desain, perusahaan memadukan antara keindahan dan teknologi menjadi produk ThinkPad yang unik.

Dalam melahirkan produk anyar, Brian mengaku, banyak mendengar pendapat dan keluhan konsumen. Hal itu sudah dilakukan tim perusahaan asal China ini untuk menciptakan produk baru dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami bicara dengan ribuan konsumen dari berbagai belahan dunia untuk mendapat masukan dan kami terapkan di peta jalan (road map) kami. Konsumen telah banyak mempengaruhi road map kami, karena kami mendapat data soal sentimen konsumen, baik itu negatif maupun positif," jelasnya.

  

Sudah Terjual 130 Juta Unit

Dilip Bhatia
Vice President of Global Marketing, User, and Customer Experience Lenovo, Dilip Bhatia. (Doc: Lenovo)

Vice President of Global Marketing, User and Customer Experience Lenovo, Dilip Bhatia mengungkapkan, sejak produk perdana ThinkPad seri 700C diperkenalkan ke publik pada 1992 sampai dengan periode 2005 hanya mampu terjual 25 juta unit.

Untuk diketahui, Lenovo baru mencaplok bisnis PC IBM pada 2005 dengan nilai sebesar US$ 1,75 miliar.

"Lewat dari tahun tersebut (2005), ThinkPad baru meledak dengan menjual lebih dari 130 juta unit. Itu karena kami lebih fokus masuk ke bisnis PC dengan mengucurkan investasi, masuk ke pasar pendidikan, UMKM, dan lainnya," kata Bhatia.

Bhatia lebih jauh menuturkan, sekitar 500 engineer menciptakan produk ThinkPad berkualitas, desain menarik, sehingga mampu bertahan di pasar dunia. Seiring perjalanan, ThinkPad menjadi produk laptop fenomenal karena keunikannya, seperti keyboard melengkung di ujung, trackpoint merah, dan lainnya.

"Selama kami fokus pada konsumen, maka kami akan melakukan hal-hal baik. Kayak beli merek, kenapa orang beli Nike, karena produk itu membawa sebuah arti. Begitupun dengan ThinkPad, produk yang bisa andalkan untuk membuat Anda bekerja dengan cepat, dan jatuh ke lantai pun, item-nya masih bisa berfungsi," jelasnya.

Uji Coba Ekstrem

ThinkPad dikenal sebagai produk yang kuat dan tahan banting. Itu karena sebelum di lempar ke pasar, laptop ini harus melalui serangkaian uji coba ekstrem di Laboratorium Yamato, Yokohama, Jepang. Tujuannya supaya produk yang dihasilkan tahan air, tahan debu, dan tahan banting.

Vice President PCSD Integrated Development Center Lenovo, Luis Hernandez mengatakan, laboratorium Yamato sangat unik karena mengembangkan produk berdasarkan masukan dari pelanggan setia ThinkPad. Inilah janji kami untuk menciptakan produk andal dan berkualitas tinggi, sehingga dalam pemilihan mitra pun diseleksi ketat.

"Kami tidak bisa berkolaborasi dengan mitra yang tidak sesuai dengan janji kami ke pelanggan. Mereka yang menggunakan produk kami, lalu memberi masukan, dan kemudian kami menterjemahkan pengalaman pelanggan ke dalam sebuah tes atau uji coba produk," jelas Hernendez.

(Fiki Ariyanti/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya