Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ilmuwan dari Sheffield Hallam University bekerja sama dengan kepolisian West Yorkshire, Inggris, mengembangkan teknologi sensor sidik jari yang unik.
Disebut unik karena sensor sidik jari ini dapat membantu menyelesaikan kasus hukum. Sebagaimana dikutip dari The Sun, Rabu (11/10/2017), sensor ini berbeda dari sensor sidik jari kebanyakan karena mampu mendeteksi jenis kelamin berdasarkan darah yang disentuh orang.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, tim peneliti menyematkan teknologi spektrometri massa, sebuah analisis kimia yang sangat ampuh mendeteksi makanan atau minuman yang dikonsumsi. Informasi lain yang bisa dideteksi adalah penggunaan narkoba, alkohol, kondom, serta minyak rambut.
Semua data ini membutuhkan waktu satu bulan sebelum digunakan sebagai bukti kejahatan. Lebih lanjut, kepala proyek Dr. Simona Francese mengungkap harapannya dalam membuat teknologi ini.
"Saya ingin melihat sensor ini digunakan dalam kasus ekstrem seperti pembunuhan atau pemerkosaan," ujarnya. Menurutnya, meski teknologi ini mahal, namun sangat layak digunakan. Apalagi kasus kejahatan bisa dibongkar lebih dalam dengan sensor sidik jari ini.
Sebagai informasi, teknologi ini mendapat sumbangan dana sebesar US$ 94.850 atau sekitar Rp 1,2 miliar dari Home Office, badan pemerintah AS yang mengontrol keamanan dan ketertiban.
(Theofilus Ifan Sucipto/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Â