Terciduk, 85 Aplikasi Android Curi Password Medsos Pengguna

Sebanyak 85 aplikasi Android diam-diam mencuri password akun media sosial milik penggunanya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 16 Des 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 19:00 WIB
Android malware
Android malware (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 85 aplikasi Android dihapus dari toko aplikasi Google. Penyebabnya, di aplikasi-aplikasi tersebut ditemukan malware yang mampu mencuri password media sosial dari perangkat Android penggunanya.

Mengutip laman Softpedia, Sabtu (16/12/2017), aplikasi yang telah terinfeksi malware itu ditemukan oleh Kaspersky, yang kabarnya baru-baru ini dilarang dipakai oleh pemerintah Inggris dan Amerika Serikat.

Uniknya, selama beberapa waktu, aplikasi Android yang terinfeksi malware itu terus berada di Google Play tanpa ketahuan. Salah satu aplikasi yang terinfeksi malware bahkan telah diunduh oleh 1 juta pengguna Android.

Aplikasi tersebut berjenis gim dengan nama "Mr President Rump". Gim ini dipublikasikan pada Maret 2017 dan jumlah unduhannya meningkat tajam pada Juni 2017.

Aplikasi-aplikasi lain yang terinfeksi disebut-sebut berada di Google Play Store selama dua tahun dengan jumlah unduhan antara 1.000 hingga 100 ribu unduhan.

Sejauh ini, media sosial yang password-nya dicuri adalah VK --jejaring sosial Rusia-- yang meminta penggunanya untuk memasukkan username dan password. Media sosial lain yang juga jadi sasaran pencurian password adalah Facebook serta aplikasi dengan konten berbayar.

Upaya Mengatasinya

Peneliti keamanan di Kaspersky, Roman Unuchek, mengatakan, si penyebar malware ini ingin menggunakan password VK yang dicurinya untuk masuk dalam berbagai grup.

"Penjahat siber memublikasikan aplikasi jahat mereka di Google Play selama lebih dari dua tahun. Oleh karenanya, mereka bisa melewati deteksi keamanan. Kami menduga, para penjahat siber mencuri password medsos untuk mempromosikan grup mereka di jejaring sosial VK.com. Diam-diam, para penjahat siber melakukan hal ini untuk meningkatkan popularitas grupnya," kata Unuchek.

Malware tersebut ditengarai menarget perangkat dari negara pengguna terbesar aplikasi VK. Misalnya saja Rusia, Ukraina, Kazakhstan, Armenia, Azerbaijani, Belarus, Kyrgyztan, Romania, Tajik, dan Uzbekistan.

Saat ini, aplikasi tersebut memang sudah dihapus dari Google Play. Kendati begitu, pengguna yang merasa telah jadi korban pencurian data dan password disarankan untuk secepat mungkin mengubah password mereka.

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya