Browser Chrome Mulai Blokir Iklan Mengganggu 15 Februari 2018

Google akan memblokir semua iklan yang tidak sesuai dengan standar pada browser Chrome.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Des 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 10:30 WIB
Google Chrome
(ilustrasi/theverge.com)

Liputan6.com, Jakarta - Google akan melaksanakan inisiasi pemblokiran iklan pada browser Chrome, yang diumumkannya pada Juni 2017. Menurut laporan, hal ini dilakukan karena penggunaan extension pemblokiran iklan pada Chrome terus mengalami peningkatan.

Dilansir GSM Arena, Jumat (22/12/2017), Google merasa pemblokiran iklan merupakan langkah penting bagi kelangsungan bisnisnya. Sumber utama penghasilan Google berasal dari iklan, sehingga perusahaan ingin memastikan para pengguna Chrome memiliki pengalaman menyenangkan tanpa iklan yang sangat mengganggu.

Google akan mulai memblokir semua iklan yang muncul di browser Chrome, termasuk miliknya sendiri, mulai 15 Februari 2018. Namun, pemblokiran hanya dilakukan pada iklan yang tidak sesuai dengan "Better Ads Standards" Google. Artinya, website apa pun yang menampilkan iklan sangat mengganggu, tidak akan bisa menampilkan iklan tersebut ketika pengunjungnya menggunakan Chrome.

Para peselancar dunia maya mungkin sudah tidak asing dengan jenis iklan yang mengganggu ini, seperti iklan satu halaman penuh dan yang tiba-tiba mengeluarkan suara atau video.

Jenis iklan seperti ini membuat pengalaman berselancar menjadi kurang menyenangkan. Akibatnya, banyak pengguna diduga mengeluhkan hal tersebut pada tim Google Chrome agar menyingkirkan iklan semacam itu.

Website Harus Proaktif

Internet
Ilustrasi internet. (Doc: CNET)

Para admin website bisa menggunakan Ad Experience Report milik Google untuk mengidentifikasi iklan yang tidak sesuai dengan Better Ads Standards. Jika website tersebut memiliki status "passing", iklan-iklannya akan muncul seperti biasanya. Namun, jika statusnya "failing" selama 30 hari atau lebih, maka Chrome akan berhenti menampilkan iklan yang bersangkutan pada website itu.

Selain itu, admin website juga harus menggunakan Ad Experience Report untuk meminta revisi sebelum kembali menampilkan iklan pada Chrome.

Strategi baru Google ini memiliki dua tujuan. Pertama, untuk membuat nyaman para pengguna Chrome saat berselancar di internet. Kedua, agar semua website bisa menayangkan iklan yang lebih dapat diterima oleh semua orang.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya