Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, Pokemon Go merupakan salah satu gim paling sukses yang diluncurkan pada platform mobile, iOS dan Android.
Dirilis pertama kali pada 6 Juli 2016, gim mobile besutan Niantic Labs ini menjadi aplikasi tercepat yang meraup untung US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.
Namun, apakah gim mobile terpopuler itu mampu mempertahankan pendapatannya?
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laporan akhir tahun yang diterbitkan perusahaan analisis industri, SuperData Research, Kamis (1/2/2018), Pokemon Go ternyata cukup sukses di 2017.
Meski tak sepopuler ketika gim ini diluncurkan pertama kali, SuperData Research memperkirakan gim Pokemon Go tetap meraup untung sebesar US$ 890 juta atau sekitar Rp 11 triliun sepanjang 2017.
"Berdasarkan pendapatan tersebut, Pokemon Go berada di posisi kesembilan di dalam daftar 10 gim mobile teratas di 2017," tulis laporan tersebut.
Daftar Gim Mobile Lainnya
Selain Pokemon Go, gim mobile lain yang masuk ke dalam daftar 10 besar tersebut adalah gim milik Tencent, yakni Arena of Valor.
Disebutkan, gim ber-genre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) ini berhasil meraup untung sebesar US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25 triliun.
Gim lainnya, seperti Clash of Clans dan Clash Royal menempati posisi kelima dan keempat, di mana masing-masing gim meraup untung sebesar US$ 1,2 miliar.
Advertisement
Masih Belum Ada 2 Fitur Penting
Menjelang tahun keduanya, Niantic Lab masih belum memperkenalkan dua fitur yang paling ditunggu, yakni trade system dan player versus player (PvP).
Sebelumnya, perusahaan sempat menyebutkan bakal memperkenalkan kedua fitur yang lama ditunggu pemain setianya pada akhir tahun 2017.
Sayangnya, hingga waktu yang ditentukan perusahaan tidak mengungkap fitur baru apa pun. Sekadar informasi, Pokemon Go saat ini sudah tersedia di perangkat Android dan iOS.
(Ysl/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: