Liputan6.com, Jakarta - Layanan media sosial, Snapchat, kembali mendapatkan masalah. Setelah sebelumnya pengguna memprotes tampilan barunya, kini sebuah iklan dari mitra bisnisnya dianggap tidak pantas.
Dilansir Phone Arena, Jumat (16/3/2018), Snapchat menjalankan sebuah iklan yang meminta para pengguna memilih untuk "menampar Rihanna" atau "memukul Chris Brown". Seperti diketahui sebelumnya, Brown dinyatakan bersalah karena menyerang Rihanna di dalam mobil pada 2019.
Advertisement
Baca Juga
Iklan tersebut mendapatkan reaksi negatif dari banyak pengguna. Mereka menyatakan ketikdaksukaannya terhadap iklan itu, bahkan beberapa diantaranya berencana menghapus aplikasi tersebut dari ponsel.
Banyak komentar negatif tentang Snapchat di Twitter, termasuk dari anak Bill Clinton, Chelsea Clinton. "Mengerikan. Mengerikan jika ada yang berpikir ini lucu. Mengerikan jika ada yang menganggap ini wajar. Mengerikan karena ada perusahaan yang menyetujuinya (iklan tersebut)," tulis Clinton melalui akun Twitter miliknya.
Penyanyi Rihanna yang menjadi subjek pada iklan tersebut, juga menyatakan kekecewaannya kepada Snapchat. Rihanna melalui akun Instagram, mengatakan Snapchat telah mengecewakan perempuan, ana-anak dan orang yang telah menjadi korban kekerasan.
Kicauan Kylie Jenner Buat Saham Snapchat Anjlok?
Belakangan ini, Snapchat terus mendapatkan masalah. Sebelumnya, kicauan Kylie Jenner diduga memengaruhi nilai saham Snapchat yang sempat turun pada bulan lalu.
Kala itu, ia mengungkapkan sudah lama tak lagi menggunakan Snapchat. "Jadi, apakah ada orang lain yang sudah tak membuka Snapchat lagi? Atau hanya saya, ini sangat menyedihkan," tulisnya di akun @KylieJenner.
Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah kicauan Kylie berakibat langsung pada saham Snapchat atau tidak. Sebab, saat merilis perubahan desain pada bulan lalu, aplikasi tersebut juga mendapatkan banyak kritik dari pengguna.
Advertisement
Tak Puas dengan Update, Pengguna Snapchat Protes Lewat Petisi
Sejumlah pengguna Snapchat beberapa waktu lalu membuat petisi menolak perubahan yang diusung perusahaan. Lewat situs petisi online Change.org, lebih dari 1,2 juta pengguna Snapchat menyampaikan protes.
Update terbaru Snapchat membuat pengguna semakin susah untuk melihat konten teman-teman mereka. Akibatnya, banyak pengguna yang memakai VPN agar bisa menggunakan versi lama Snapchat.
"Ada kekesalan di antara pengguna dan banyak yang memutuskan memakai aplikasi VPN, atau memakai aplikasi dengan cara tak aman lainnya, agar bisa kembali ke Snapchat yang lama, karena update ini sangat menyebalkan," tulis Nic Rumsey, yang memulai petisi ini.
Ia menambahkan, fitur-fitur terbaru yang hadir pada update Snapchat tidaklah berguna. Pada penutup petisinya, Rumsey ingin meyakinkan Snapchat agar mengubah kembali aplikasinya seperti sebelumnya.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: