Google Bakal Akuisisi Nokia?

Apa alasan sang raksasa teknologi ingin membeli Nokia? Apakah yang dibeli satu perusahaan secara utuh, apa cuma unit bisnisnya saja?

oleh Jeko I. R. diperbarui 17 Apr 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 11:30 WIB
Google Plex
Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Mountain View - Untuk perusahaan teknologi sebesar Google, akuisisi tampaknya sudah menjadi aksi korporasi yang dianggap "biasa".

Selama beberapa tahun terakhir, sang raksasa teknologi sudah mengakuisisi beberapa perusahaan. Yang terbaru, Google dikabarkan akan mengakuisisi salah satu brand dunia yang namanya sudah sangat menggaung, yakni Nokia.

Namun tunggu dulu, kabar tersebut tidak sepenuhnya mengklaim kalau Google akan meminang utuh Nokia secara satu perusahaan. Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, Selasa (17/4/2018), Google justru akan mengakuisisi divisi kesehatan Nokia saja, yaitu Withings.

Sementara itu, sumber lain dari 9to5Google menyebutkan kalau Google tidak akan menjadi satu-satunya kandidat yang akan membeli Withings.

Setidaknya, ada tiga perusahaan lain yang mengungkapkan ketertarikannya untuk membeli divisi kesehatan milik Nokia itu. Dua perusahaan diketahui berasal dari Prancis, sedangkan satunya lagi berasal dari luar Eropa.

Ketertarikan Google dengan divisi kesehatan Nokia sebetulnya bukan menjadi hal yang mengejutkan. Sebab, Withings dikenal sudah meluncurkan sejumlah perangkat pintar untuk kesehatan, mulai dari perangkat wearable hybrid, sensor tidur, timbangan pintar, dan masih banyak lagi.

Jadi, sangat masuk akal jika campur tangan Google nantinya akan mengintegrasikan segala jenis layanannya ke perangkat milik Withings.

Nokia Akuisisi Withings

Nokia
Nokia Withings. (Foto: Android Police)

Nokia membeli Withings pada April 2016, di mana perusahaan ingin berekspansi dari zona nyaman dengan keputusan membeli Withings.

Withings adalah sebuah perusahaan yang membuat timbangan berat badan, termometer, dan monitor tekanan darah.

"Kami telah mengatakan secara konsisten bahwa kesehatan digital adalah sebuah area strategis bagi Nokia dan kini kami mengambil tindakan konkret untuk mengambil kesempatan di pasar yang besar dan penting ini," ungkap Chief Executive Officer (CEO) Nokia, Rajeev Suri.

Nokia melalui salah satu divisi bisnisnya, Nokia Technologies, mengakuisisi startup asal Prancis tersebut secara tunai dengan nilai 170 juta euro atau setara Rp 2, 5 triliun.

Nokia Technologies adalah sebuah divisi di Nokia yang mengurus soal pengembangan dan lisensi teknologi, serta merek Nokia sebelum bisnis ponselnya dijual ke Microsoft.

Lebih lanjut, Nokia berencana berekspansi dalam ruang "Internet of Things" atau perangkat terhubung. Pasar kesehatan digital pun dilihat memiliki peluang dengan pertumbuhan 31 persen setiap tahun.

"Kami mengakuisisi Withings untuk mempercepat masuknya perusahaan ke dalam industri kesehatan digital dan ini artinya sekaligus menandai kembalinya kami ke pasar konsumen," jelas CEO Nokia Technologies, Ramzi Haidamus.

Dipimpin CEO Withings

Google
Logo Google. (Doc: Daily Express)

Menurut keterangan Nokia, Withings akan bergabung dengan tim digital kesehatan Nokia yang ada saat ini. CEO Withings, Cedric Hutchings, akan memimpin divisi tersebut.

"Kami telah menghubungkan semua orang di dunia di pasar maju dan berkembang. Kini kami bisa menghubungkan mereka ke kesehatan dan kesejahteraan," tutur Hutchings.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya