Cek Jadwal Live Streaming Gerhana Bulan Terlama Abad Ini

Gerhana bulan total terlama akan berlangsung selama 103 menit dimulai dari dini hari, Sabtu (28/7/2018).

oleh Andina Librianty diperbarui 27 Jul 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 16:30 WIB
Gerhana Bulan
credit to owner

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total terlama dalam abad ini akan berlangsung pada Sabtu, (28/7/2018), dan dapat diamati dari seluruh wilayah di Indonesia.

Gerhana bulan total akan berlangsung selama 103 menit dimulai dari dini hari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan gerhana bulan total pada 28 Juli terdiri dari beberapa fase yakni P1, U1, U2, Puncak, U3, U4 dan P4.

P1 adalah gerhana mulai, U1 gerhana sebagian mulai, U2 gerhana total mulai, Puncak adalah puncak gerhana, U3 gerhana total berakhir, U4 gerhana sebagian berakhir, dan P4 gerhana berakhir.

Fase-fase tersebut memiliki waktunya sendiri. Fase P1 dimulai pada pukul 00:13 WIB dan U1 01.24 WIB. Kemudian fase gerhana bulan total mulai yakni U2 dimulai pada pukul 02.30 WIB, puncaknya 03.22 WIB dan berakhir pada 04.13 WIB.

Fase gerhana bulan total pada 28 Juli 2018 (Foto: screenshot BMKG)

Setelahnya, fase U4 terjadi pada pukul 05:19 WIB dan gerhana berakhir alias fase P4 06.30 WIB.

Dari data tersebut, durasi gerhana dari fase ferhana mulai ke gerhana berakhir adalah 6 jam 17,3 menit. Adapun durasi dari fase gerhana sebagian mulai hingga gerhana sebagian berakhir berlangsung selama 3 jam 55,2 menit.

Sementara itu, durasi totalitas yaitu dari fase gerhana total mulai hingga gerhana total berakhir berlangsung selama 1 jam 43,6 menit.

Saat fase totalitas, gerhana bulan total akan berwarna kemerahan. Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas ini akan berakhir pada pukul 04:13,5 WIB, yaitu ketika piringan bulan mulai memasuki kembali penumbra Bumi.

Tertarik ingin mengamati fenomena alam ini? Anda bisa menyaksikan gerhana bulan total ini di situs web BMKG yang beralamat di http://www.bmkg.go.id/gbt.

Bagi yang ingin menyaksikan gerhana bulan total ini, berikut fase dan waktu lengkapnya di seluruh Indonesia:Fase gerhana bulan total pada 28 Juli 2018 (Foto: screenshot BMKG)

Gerhana Bulan Total di Seluruh Dunia

Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan "super blue blood moon" terlihat di atas langit Jakarta, Rabu (31/1). Gerhana bulan kali ini berbeda disebut super blue blood moon dimana jarak bulan dengan bumi sangat dekat serta memilik warna yang sangat merah (Liputan6.com/Arya Manggala)

Selain di Indonesia, gerhana bulan total juga bisa disaksikan di beberapa wilayah di lain. Sebagaimana dikutip dari laman Business Insider, berikut adalah beberapa tempat lain yang juga bisa kebagian menyaksikan gerhana bulan total:

1. Cairo, Mesir puncak gerhana bulan total akan terjadi pada 10.21 malam waktu setempat.

2. Cape Town, Afrika Selatan puncak gerhana bulan akan terjadi pada 10.21 malam waktu setempat.

3. Addis Ababa, Ethiopia, puncak gerhana bulan akan terjadi pada 11.21 malam waktu setempat.

4. Dar es Salaam, Tanzania, puncak gerhana bulan akan terjadi pada 11.21 malam waktu setempat.

5. Yerusalem, Israel, puncak gerhana bulan akan terjadi pada 11.21 malam waktu setempat.

6. Dubai, Uni Emirat Arab, puncak gerhana bulan akan terjadi pada 12.21 malam waktu setempat.

7. Karachi, Pakistan, puncak gerhana bulan akan terjadi pada 01.21 malam waktu setempat.

8. Mumbai, India, puncak gerhana bulan akan terjadi pada 01.51 malam waktu setempat.

Waspadai Efek Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan
Gambaran efek gerhana bulan (Foto: Thomas Djamaluddin)

Fenomena gerhana bulan total akan terjadi besok, Sabtu (28/2018) dini hari, dan bisa dilihat dari Indonesia. Di tengah euforia masyarakat menyambut gerhana bulan ini, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengimbau agar tetap waspada terhadap efek yang ditimbulkan.

Peneliti LAPAN, Thomas Djamaluddin, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai efek gabungan gelombang tinggi laut dengan pasang maksimum saat purnama dan gerhana bulan.

Angin dari selatan-tenggara masih cukup kencang sekitar 30 km/jam, menyebabkan gelombang laut lebih dari 3 meter di samudera Hindia yang mengarah pantai selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta pantai barat Sumatera.

Sementara purnama, khususnya sekitar waktu gerhana bulan, gaya pasang surut (pasut) bulan diperkuat gaya pasut matahari.

"Akibatnya pasang air laut menjadi maksimum. Efek gabungan gelombang tinggi dan pasang maksimum bisa menyebabkan banjir pasang (rob) melimpas ke daratan yang lebih jauh," jelas Thomas seperti dikutip tim Tekno Liputan6.com dari akun Facebook resminya, Jumat (27/7/2018).

Dijelaskannya, gerhana bulan total pada saat punama terjauh (media menyebutnya micro-moon) akan terjadi pada dini hari, Sabtu (28/7/2018) di langit barat.

Fase gerhana sebagian mulai pukul 01.24 sampai pukul 05.19 WIB (untuk WITA dan WIT menyesuaikan). Pada rentang waktu tersebut disunnahkan shalat gerhana bulan.

Fase total terjadi pada pukul 02.30-04.13 WIB, terlama di abad ini. Pada saat gerhana bulan total, bulan berwarna merah darah sehingga disebut blood-moon.

Warna merah darah itu disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi, sehingga warna merah cahaya matahari yang menimpa purnama.

"Maka media sering menyebut fenomena akhir Juli ini sebagai micro-blood-moon. Gerhana saat ini menjadi yang terpanjang pada abad ini, karena lintasannya dekat dengan garis tengah lingkaran bayangan bumi dan jarak bulan terjauh dari bumi. Dengan dua fator itulah, purnama berada dalam kegelapan bayangan bumi lebih lama daripada gerhana bulan pada umumnya," ungkap profesor riset astronomi astrofisika LAPAN tersebut.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya