Mengenal Teknologi Keamanan di Asian Games 2018

Penyelenggaran Asian Games 2018 didukung dengan berbagai teknologi keamanan untuk menangani masalah koordinasi dan komunikasi yang kompleks antara banyak pihak.

oleh Andina Librianty diperbarui 24 Agu 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2018, 13:30 WIB
Pembukaan Asian Games 2018
Tim Sariayu Martha Tilaar di pembukaan Asian Games 2018 (Liputan6.com/Pool/Sariayu)

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaran Asian Games 2018 didukung dengan berbagai teknologi keamanan untuk menangani masalah koordinasi dan komunikasi yang kompleks antara banyak pihak.

Qiscus--perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan teknologi real-time communication (RTC)--memberikan dukungannya secara penuh untuk pengimplementasian teknologi RTC ke dalam produk-produk untuk menunjang smart city, khususnya pada perhelatan akbar Asian Games 2018.

Dalam hal ini perusahaan menggandeng berbagai pihak, di antaranya smart city enabler, TNI, dan Polri di Indonesia. 

Keberadaan puluhan ribu pasukan pengawas dari TNI dan Polri, serta luasnya area di berbagai titik Jakarta dan Palembang selama Asian Games 2018, membuat proses koordinasi dan komunikasi antarpetugas di lapangan ataupun command center menjadi rumit.

Kehadiran RTC dinilai dapat menyederhanakannya, memungkinkan seluruh petugas di lapangan berbagi informasi secara terpusat dan real-time, kemudian informasi tersebut ditampilkan dalam satu dashboard.

Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa teknologi RTC adalah semua bentuk teknologi telekomunikasi yang memungkinkan orang dapat bertukar informasi dan berkomunikasi secara real-time.

RTC memungkinkan orang untuk berinteraksi secara langsung seperti halnya ketika individu bertatap muka. Penerapan teknologi RTC ini tentunya sangat universal, seperti halnya kebutuhan untuk berkomunikasi itu sendiri. 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.


Tersentral ke Dalam Satu Dashboard

Timnas Indonesia U-23 Asian Games 2018
Penonton Timnas Indonesia U-23 Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. (KLY Sports/Fitri Apriani)

Didukung oleh teknologi berupa chat, video call, hingga video streaming, Qiscus menghadirkan sebuah perwujudan inovasi yang memungkinkan berbagai data dan informasi tersentral ke dalam satu dashboard. Memanfaatkan teknologi live streaming, operator dapat memantau setiap aktivitas di lapangan dengan lebih efektif dan efisien.

Delta Purna Widyangga, CEO sekaligus Co-Founder dari Qiscus, berharap teknologi seperti ini dapat menjadi solusi dari kebutuhan komunikasi yang melibatkan banyak pihak.

Menurut Delta, implementasi teknologi RTC saat ini memang sangat diperlukan di berbagai industri. Tak terkecuali dalam konsep smart city yang digadang-gadang menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu wilayah atau kota.

“Kami mendukung dengan penuh penggunaan teknologi dalam produk-produk smart city,” ungkap Delta dalam keterangannya, Jumat (24/8/2018).

Hadir dalam platform mobile dan website, Delta berharap teknologi yang dikembangkan timnya dapat membantu merampingkan koordinasi dan komunikasi antara tim yang tersebar.

Tentu ke depannya, penggunaan teknologi RTC dalam produk-produk smart city dapat melampaui fungsi monitoring dan koordinasi dalam acara atau tim berskala besar, tetapi juga di banyak studi kasus. Sebut saja dalam koordinasi mitigasi bencana, koordinasi bantuan, dan masih banyak lagi.

“Seiring dengan nilai utama kami di Qiscus perihal kolaborasi, kami sangat terbuka dengan semua bentuk kerja sama produk atau bisnis dalam hal pengimplementasian teknologi RTC yang kami kembangkan,” pungkas Delta.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya