Liputan6.com, Jakarta - Samsung akan mengungkapkan lebih banyak informasi tentang smartphone lipat besutannya pada tahun ini. Hal ini disampaikan CEO divisi mobile Samsung, DJ Koh, kepada CNBC.
Dikutip dari CNBC, Jumat (7/9/2018), Koh mengatakan sudah waktunya untuk menghadirkan perangkat yang bisa dilipat, karena berdasarkan hasil sejumlah survei konsumen, memang ada pasar untuk handset sejenis itu.
Kendati demikian, Samsung berusaha keras memastikan konsumen benar-benar bisa mendapatkan pengalaman berbeda dibandingkan menggunakan tablet.
Advertisement
Baca Juga
Koh tidak ingin konsumen mendapatkan pengalaman yang sama dengan tablet, jika mereka menggunakan smartphone lipat.
"Oleh sebab itu, setiap perangkat, setiap fitur dan setiap inovasi harus memiliki pesan berarti untuk konsumen kami. Dengan demikian, ketika digunakan, mereka akan berpikir 'wow', itu lah alasan Samsung membuatnya," jelas Koh.
Perangkat lipat ini mungkin terdengar mirip dengan ponsel flip tradisional, karena bergantung pada engsel yang menghubungan dua bagian handset. Namun, Samsung kemungkinan fokus membuat layar benar-benar bisa ditekuk. Menurut laporan The Wall Street Journal pada Juli 2018, smartphone lipat Samsung hanya akan menggunakan satu layar.
Koh dinilai mengisyaratkan bahwa rincian tentang perangkat tersebut akan diumumkan pada tahun ini di Samsung Developer Conference pada November di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Diungkapkannya, proses pengembangan smartphone itu sudah selesai, dan perusahaan "hampir memberikan persetujuan". Namun, ia tidak memberikan informasi tentang tanggal peluncuran smartphone tersebut.
Strategi Baru Samsung
Kehadiran smartphone lipat Samsung ini dinilai sebagai upaya perusahaan menghidupkan kembali pertumbuhan divisi mobile. Penjualan smartphone Samsung turun 20 persen year-on year pada kuartal II 2018.
Persaingan di pasar smartphone masih terus berjalan dengan ketat. Apple dan Huawei kini merupakan dua pesaing berat Samsung. Kehadiran smartphone yang bisa dilipat dinilai bisa membuat Samsung lebih unggul dari para kompetitornya, serta mendapatkan keuntungan berkat harga jual tinggi perangkat unik tersebut.
Selain kehadiran smartphone lipat, Samsung juga melakukan perubahan di lini smartphone lainnya. Koh pernah mengatakan kepada CNBC, bahwa perusahaan mengubah strateginya di pasar smartphone segmen menengah, yaitu mengemas perangkat harga lebih rendah dengan teknologi baru untuk menarik lebih banyak konsumen millenial.
Advertisement
Samsung Resmi Boyong Galaxy Note 9 ke Indonesia
Terlepas dari produk dan strategi baru, Samsung Electronics Indonesia resmi memboyong smartphone premium terbarunya, Galaxy Note 9. Perangkat yang sebelumnya diperkenalkan di New York, AS, pada 9 Agustus 2018 ini dibanderol mulai Rp 13,449 jutaan untuk RAM 6GB dan 128GB. Sementara untuk Galaxy Note 9 dengan RAM 8GB dan memori internal 512GB dijual seharga Rp 17,999 jutaan.
Sebelumnya, Samsung telah membuka pre-order Galaxy Note 9 di Indonesia pada 10-19 Agustus 2018. President Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwon, mengatakan Samsung terus meningkatkan inovasi selama beberapa tahun ini guna menghadirkan Galaxy Note 9.
"Galaxy Note 9 bukan sekadar smartphone, tetapi sebuah perangkat yang membuat kamu keep up dalam aktivitas sehari-hari karena memiliki baterai berkapasitas seharian penuh, memori berkapasitas besar, serta powerfull S Pen untuk mendukung produktivitas," kata Kwon saat peluncuran Galaxy Note 9 di Jakarta, beberapa waktu lalu.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: