Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi tentunya menawarkan sesuatu yang lebih baru dan efisien dibandingkan inovasi sebelumnya.
Teknologi yang kini kerap diperbincangkan adalah blockchain dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), di mana masih banyak masyarakat yang belum terlalu mengerti akan teknologi ini, terutama blockchain.
Namun, hal ini dilihat sebagai peluang oleh Danny Baskara selaku pendiri dan CEO dari Vexanium untuk menggarap pasar yang masih hijau di Indonesia.
Advertisement
“Vexanium merupakan public blockchain Indonesia yang berfokus pada industri retail dan marketing serta sudah meluncurkan ekosistem pertamanya yaitu VexGift pada akhir Agustus 2018," ujar Danny dalam keterangannya, Senin (22/10/2018).
Baca Juga
Vexgift sendiri, Danny melanjutkan, merupakan loyalty base app berbasis blockchain Untuk merealisasikan roadmap yang sudah dicanangkan. Vexanium bahkan berencana untuk meluncurkan mainnet pada Q2 2019, di mana Vexanium akan memiliki teknologi blockchain-nya sendiri.
Mainnet adalah pondasi bagi perusahaan berbasis blockchain untuk menopang bisnisnya di sistem yang terdesentralisasi.
Peluncuran mainnet penting bagi sebuah perusahaan berbasis blockchain untuk membuktikan kemampuan perusahaan tersebut, dari yang awalnya hanya sebuah ide proyek menjadi implementasi yang nyata.
“Dengan mainnet, Vexanium beralih dari bukan platform menjadi platform seperti ethereum," ucap Danny menambahkan.
Ethereum adalah jaringan peer-to-peer publik atau blockchain dengan mata uang digitalnya sendiri yang disebut Ether.
Penggalangan Dana Cryptocurrency
Vexanium juga memungkinkan proyek-proyek baru berbasis blockchain untuk melakukan penggalangan dana cryptocurrency (token) atau biasa disebut dengan ITO (initial token offering) menggunakan smart contract dari teknologi blockchain Vexanium.
Dengan kata lain Vexanium akan menjadi sebuah wadah untuk membantu mensukseskan proyek-proyek tersebut di dalam merealisasikan proyek mereka.
Jadi yang awalnya Vexanium hanya sebuah proyek yang memiliki ekosistem dan token dalam platform mainnet perusahaan lain, akan menjadi sebuah platform untuk mendukung perusahaan-perusahaan blockchain baru untuk mengembangkan proyeknya dalam mainnet Vexanium.
Platform teknologi blockchain dari Vexanium akan berfokus pada pangsa pasar di Indonesia, karena Vexanium berencana menjadi pintu gerbang untuk masuk ke salah satu pasar potensial cryptocurrency terbesar di dunia, yaitu Indonesia.
Hal ini dikarenakan saat ini Indonesia memiliki 1.400.000 investor crypto (hanya sekitar 0,6 persen dari total populasi masyarakat di Indonesia yang berjumlah 260.000.000 orang).
Hal ini membuktikan Indonesia masih merupakan sebuah pasar dengan potensial yang tinggi bagi setiap perusahaan blockchain untuk melebarkan sayapnya.
Selain menjadi perusahaan terdesentralisasi yang berfokus pada retail dan marketing. Dengan peluncuran mainnet ini diharapkan Vexanium dapat memperkuat citranya sebagai ethereum dari Indonesia, terutama dengan membantu perusahaan-perusahaan berbasis blockchain dari Indonesia untuk mengembangkan proyeknya.
(Isk/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement