3 Tips Mendirikan Kantor Virtual Paling Ideal untuk Startup

Khusus bagi kamu pelaku startup yang ingin mendirikan kantor virtual. Berikut Tekno Liputan6.com suguhkan tips mudah mendirikan kantor virtual paling ideal bagi startup-mu.

oleh Jeko I. R. diperbarui 12 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 19:00 WIB
Startup
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Meski aktivitasnya dilakukan secara mobile, startup nyatanya tetap membutuhkan sebuah kantor sebagai tempat fisik untuk beroperasi.

Karena itu, muncul tren kantor virtual yang menjamur di tengah tingginya pertumbuhan startup.

Tren kantor virtual yang makin meningkat, nyatanya memberi keuntungan bagi startup.

Pasalnya, mereka tak perlu lagi memikirkan soal fasilitas yang harus disiapkan untuk menjalankan bisnisnya. Hadir dengan fasilitas lengkap, pengguna hanya tinggal duduk dan melakukan pekerjaannya.

Lebih dari itu, kantor virtual yang ideal sejatinya mampu menawarkan kelebihan lain yang bisa mengakomodir kebutuhan pengguna, terutama agar para pelaku startup bisa menjalankan bisnisnya dengan lebih cepat.

Nah, khusus bagi kamu pelaku startup yang ingin mendirikan kantor virtual. Berikut Tekno Liputan6.com suguhkan tips mudah mendirikan kantor virtual paling ideal bagi startup-mu. 

1. Perhatikan Biaya Sistematis

Generasi milenial
Ilustrasi meeting startup generasi milenial (iStockphoto)

Merintis startup tentu bukan hal mudah. Dalam pengembangannya, kerap kali banyak biaya dadakan yang muncul dalam prosesnya. Tanpa pengaturan yang baik, biaya-biaya tersebut malah bisa jadi bumerang bagi startup.

Untungnya, kantor virtual menawarkan penetapan biaya yang sistematis. Dalam artian, penggunanya bisa melakukan pembayaran secara berkala, semisal bulanan seperti yang ditawarkan oleh Lynk Virtual dan Serviced Office. Sehingga, pengeluaran menjadi lebih teratur dan mudah ditelusuri.

2. All In

Ilustrasi pendanaan
Ilustrasi pendanaan startup. Dok: Gobi Partners

Semakin menarik kalau biaya yang ditawarkan telah meliputi segalanya. Dalam hal ini termasuk fasilitas pendukung, seperti resepsionis, bahkan listrik dan maintenance gedung.

Dengan demikian, startup bisa makin fokus pada pekerjaannya tanpa repot-repot memikirkan hal-hal kecil tersebut.

Di sisi lain, pengeluaran juga menjadi lebih terukur yang membuat keuangan startup lebih aman.

3. Lokasi Strategis

[Bintang] Begini Tips Hadapi Judges The NextDev Idea Pitch ala Dennis Adhiswara
Tahap penilaian ide startup The NectDev 2018 dimulai dan para peserta pun mulai tegang, tapi begini saran dari Dennis Adhiswara. (Ilustrasi: AEGEE-Europe)

Kelebihan yang satu ini bisa dibilang sebagai hal yang mutlak. Lokasi yang strategis dipastikan akan memberi pengaruh yang cukup signifikan pada perkembangan sebuah startup. Pasalnya, pelaku startup bisa dengan mudah mengakses berbagai lokasi untuk menjalankan bisnisnya.

Selain itu, lokasi yang strategis juga memungkinkan efisiensi waktu yang lebih baik. Salah satunya seperti yang ditonjolkan Lynk Virtual dan Serviced Office yang berlokasi di gedung perkantoran tempat Mall Neo Soho Jakarta berada.

Bermodalkan ekosistem yang lengkap tersebut, pelaku startup pun bisa lebih terpacu untuk mengembangkan bisnisnya.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya