Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan (Korsel) merupakan negara pertama yang menghadirkan jaringan 5G secara komersial pada awal April 2019.
Kini, menurut pernyataan Kementerian Sains dan TIK Korsel, jumlah pelanggan 5G di negara itu sudah lebih dari 260 ribu.
Dilansir GSM Arena, Kamis (5/2/2019), ratusan ribu pelanggan tersebut merupakan kombinasi pelanggan 5G dari tiga operator telekomunikasi di Korsel. Dari ketiganya, Korea Telecom (KT) memimpin dengan 100 ribu pelanggan.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, SK Telecom dan LG Uplus tidak mengumumkan jumlah konsumen 5G mereka. Sayangnya, peluncuran jaringan 5G di Negeri Ginseng tidak berlangsung dengan sangat lancar.
Dorongan cepat peluncuran 5G menyebabkan beberapa masalah yang dialami konsumen awal. Ada yang melaporkan gangguan konektivitas pada perangkat 5G pertama, Galaxy S10 5G.
Menurut Kementerian Sains dan TIK, Korsel telah memiliki lebih dari 54 ribu BTS 5G.
Hal ini akan membantu meningkatkan cakupan jaringan tersebut. Cakupan 5G di Korsel saat ini masih terbatas di wilayah Ibu Kota Seoul.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pakai Teknologi ZTE, Smartfren Bakal Uji Coba Jaringan 5G di Indonesia
Di Indonesia sendiri, operator seluler Smartfren menandatangani perjanjian dengan perusahaan penyedia solusi telekomunikasi dan internet, ZTE.
Perjanjian ini terkait dengan perluasan jaringan berteknologi 4G, dan uji coba 5G di Indonesia.
Mengutip keterangan resmi Smartfren yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (2/5/2019), perjanjian ini ditandatangani oleh Presiden Direktur PT Smartfren Merza Fachys, Presiden Komisaris PT Smartfren Gandi Sulistyanto, Presiden Direktur ZTE Indonesia, Liang Weiqi, dan Senior Vice President ZTE, Mei Zhonghua.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan di Indonesia - China Business Forum di Shenzhen, Tiongkok, pada 25 – 27 April 2019.
Senior Vice President ZTE, Mei Zhonghua mengatakan "Kesepakatan kali ini pasti akan membawa kemitraan antara ZTE dan Smartfren ke tingkat baru."
ZTE pun senang karena Smartfren memilih ZTE untuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi Indonesia. Kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan kualitas jaringan broadband nasional.
(Din/Jek)
Advertisement