Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan dirgantara asal Jepang, Interstellar Technologies Inc., menjadi perusahaan pertama yang meluncurkan roket komersil ke angkasa pada Sabtu lalu (menurut waktu Jepang).
Roket yang diluncurkan bernama Momo-3 ini, berhasil melewati garis Karman (garis batas luar angkasa) dengan ketinggian 110 kilometer. Demikian seperti yang dilansir dari laman Gizmodo, Selasa (7/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ini adalah percobaan ketiga yang dilakukan Interstellar setelah dua percobaan sebelumnya mengalami kegagalan.
Di peluncuran pertama pada 2017, roket ini sempat mengudara sejauh 20 kilometer sebelum akhirnya hilang kontak.
Sementara pada peluncuran kedua tahun 2018, roket ini hanya bertahan beberapa saat sebelum jatuh dan meledak.
Momo-3 berhasil meluncur pada Sabtu pukul 05.45 pagi selama 10 menit sebelum ia jatuh ke Samudera Pasifik. Roket komersil ini dilaporkan dapat mengangkut beban seberat 20 kilogram.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kembalikan Kredibilitas Sang Pendiri
Pendiri Interstellar Technology Inc., Takafumi Horie menyatakan bahwa peluncuran Sabtu kemarin adalah sukses besar.
"Kami akan bekerja untuk mencapai peluncuran yang stabil dan memproduksi roket dengan jumlah banyak dalam waktu dekat," ujarnya.
Horie sendiri sebenarnya pernah terseret kasus penipuan dan sempat dipenjara selama 2 tahun.
Tentunya, keberhasilan peluncuran ini dinilai dapat mengembalikan kredibilitasnya sebagai pengusaha.
Rencananya, Horie akan fokus mengembangkan roket privatnya dalam skala kecil dan murah.
Dia tidak memiliki rencana khusus untuk bersaing dengan perusahaan dirgantara besar seperti SpaceX atau Blue Origin.
Dalam jangka pendek, Interstellar memilki rencana untuk mengembangkan roket baru bernama Zero yang digadang bisa membawa muatan seberat 100 kilogram dengan ketinggian 50 kilometer.
Dengan estimasi biaya 600 juta Yen atau Rp 77, diharapkan peluncuran roket ini bisa terlaksana.
(Tik/Jek)
Advertisement