Liputan6.com, Jakarta - Huawei tengah dikelilingi masalah serius setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memasukkan pabrikan asal Tiongkok tersebut di daftar hitam larangan perdagangan AS.
Langkah ini membuat Huawei terputus lisensinya dengan Android (Google), serta beberapa perusahaan lain seperti Qualcomm dan Intel.
Selain deretan pabrikan kenamaan AS yang memutus kontrak dengan Huawei, salah satu perusahaan chip veteran dunia yakni Arm, juga memutus kontrak dengan Huawei.
Advertisement
Baca Juga
Awalnya diprediksi kalau diputusnya lisensi ARM dengan Huawei akan jadi pukulan yang lebih keras ketimbang putusnya dengan Google. Namun, Huawei menegaskan bahwa hal ini tak akan berpengaruh secara banyak.
Berdasarkan pernyataan Huawei Global yang diterima Merdeka.com pada Rabu (29/5/2019), Huawei masih memiliki lisensi untuk ARM8 yang sifatnya permanen.
"Huawei telah memperoleh lisensi permanen untuk arsitektur ARM8, yaitu set instruksi ARM 32/64-bit. Prosesor saat ini adalah produk dari set instruksi ini," tulis Huawei Global.
Â
Bagaimana dengan Kirin?
Deretan prosesor Huawei seperti Kirin 710 dan Kirin 980 sendiri adalah produk dari arsitektur ARM8. Selain itu, Kirin 985 yang kini masih dalam proses produksi juga sama.
Huawei sendiri juga menekankan bahwa pihaknya mampu untuk mendesain chip atau prosesor ARM sendiri, jika dalam jangka panjang pemutusan lisensi ini tidak ditangguhkan.
"Huawei menekankan bahwa Huawei dapat sepenuhnya mendesain prosesor ARM secara independen, dan melengkapi hak kekayaan intelektual, serta dapat mengembangkan proses ARM secara independen untuk jangka panjang, terlepas dari lingkungan eksternal," ungkap Huawei Global.
"Dengan kata lain, bahkan jika ARM nantinya tidak dapat memberi otorisasi instruksi ARM diatur di bawah tekanan tertentu, Huawei tidak akan terpengaruh," sambungnya.
Â
Advertisement
Akan Melakukan Sejumlah Penelitian
Lebih lanjut, Huawei menjamin bahwa prosesor Huawei akan tetap diproduksi karena tak ada blokade teknis dalam produksinya, serta akan dilakukan deretan penelitian dan pengembangan untuk produksi chip di masa depan.
"Tidak ada blokade secara teknis, dan penelitian serta pengembangan chip Huawei akan berlanjut di masa depan," tutupnya.
Reporter: Indra Cahya
Sumber: Merdeka.com