Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi kencan untuk LGBT Jack'd beserta perusahaan induknya telah mengekspos foto-foto pribadi milik para penggunanya.
Perusahaan induk Jack'd, Online Buddies, kemudian harus membayar denda sebesar USD 240.000 atau setara Rp 3,3 miliar gara-gara kebocoran data tersebut.
Tidak hanya itu, perusahaan juga diwajibkan untuk mengimplementasikan program keamanan komprehensif untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Advertisement
Baca Juga
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Senin (1/7/2019), sebelumnya peneliti keamanan Oliver Hough pernah menginformasikan adanya celah keamanan di aplikasi kencan Jack'd ke perusahaan.
Sekadar informasi, aplikasi kencan populer ini mengunggah foto-foto yang ada di platform-nya secara publik ke layanan penyimpanan cloud Amazon Web Service.
Tidak main-main, foto yang diunggah merupakan foto pribadi milik pengguna, termasuk di dalamnya foto bugil hingga data tentang lokasi pengguna.
Foto-foto dan data pribadi ini berisiko membuat penggunanya diperas oleh pihak tak bertanggung jawab. Bahkan, bisa saja pemilik foto tersebut dipenjara di negara-negara tertentu.
Pihak Jack'd pun langsung menyelesaikan masalah ini setelah diberitakan oleh media setempat, Februari 2019.
6 Juta Pengguna di Dunia
Jaksa Agung New York Letitia James mengatakan, penyelidikan mengkonfirmasi masalah privasi ini. Mereka menyebut bahwa manajeman Online Buddies telah diberitahu mengenai kerentanan ini pada Februari 2018.
"Online Buddies langsung menyadari betapa seriusnya kerentanan tersebut. Perusahaan juga gagal memperbaiki masalah ini selama setahun penuh. Setelah adanya pemberitaan berulang dari pers, baru masalah ini diperbaiki," demikian bunyi siaran pers dari kantor kejaksaan.
Menurut informasi, aplikasi kencan Jack'd memiliki 7.000 pengguna aktif di New York pada 2018. Dari jumlah itu, sekitar 1.900 pengguna ditengarai memiliki foto-foto pribadi yang mendekati pornografi.
Sementara itu, menurut Online Buddies, saat ini Jack'd memiliki lebih dari 6 juta pengguna di seluruh dunia.
Advertisement
Masalah Keamanan di Aplikasi Kencan
Aplikasi ini menyebut diri mereka sebagai aplikasi kencan gay yang paling multikultural.
Artinya, aplikasi Jack'd melayani banyak pengguna pria dari berbagai latar belakang dan rentan jadi korban diskriminasi jika data pribadinya terekspos.
Lambatnya penanganan masalah celah keamanan ini membuat pengguna terdampak dan rentan jadi korban.
Sebenarnya tidak hanya aplikasi kencan Jack'd, aplikasi kencan LGB lainnya, yakni Grindr pun pernah membagikan status HIV pengguan dengan perusahaan pengoptimal aplikasi milik Tiongkok.
Sementara, aplikasi kencan terkemuka Tinder juga mengalami kerentanan serius pada bagian login. Tidak hanya itu, peneliti keamanan menemukan, peretas bisa mengakses foto pengguna yang tidak terenkripsi.
(Tin/Isk)