Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi kencan untuk komunitas lesbian, gay, bisexual and transgender (LGBT) asal Tiongkok, Blued, menghentikan proses registrasi pengguna baru selama sepekan ke depan.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan pada Minggu (6/1/2019), hal ini dilakukan karena ada sejumlah pengguna di bawah umur yang terinfeksi HIV setelah kencan melalui aplikasi tersebut.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Reuters, Senin (7/1/2018), Blued dalam pernyataannya melalui akun Weibo, mengungkapkan pihaknya berjanji untuk merilis audit dan regulasi konten yang komprehensif.
Aplikasi tersebut juga akan menindak pengguna remaja yang menyamar sebagai orang dewasa, serta teks, gambar, dan grup yang melibatkan anak di bawah umur.
Pernyataan Blued ini merupakan respons dari laporan majalah finansial, Caixin, pada Sabtu (5/1/2018), yang menyinggung soal akvitas banyak remaja di layananya.
"Blued selalu melarang remaja untuk masuk dan menggunakan aplikasi ini," jelas Blued.
Blued mengatakan, pihaknya memiliki teknologi kecerdasan buatan untuk menghilangkan konten pornografi sejak tahun lalu.
Perusahaan pun menegaskan akan memberikan lebih banyak dukungan untuk mencegah AIDS, penyakit yang dipicu virus HIV.
Blued yang dirilis pada 2010, saat ini memiliki 40 juta pengguna. Perusahaan ini dilaporkan mendapatkan dukungan dari media pemerintah, Beijing News.
Banyak Anak di Bawah Umur Pakai Blued
Caixin pada Sabtu (5/1/2018), mengutip penelitian akademis mengungkapkan, keterlibatan remaja di dalam aplikasi Blued cukup besar. Bahkan, sejumlah remaja menjadi tuan rumah live streaming.
Selain itu, banyak remaja gay disebutkan melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan teman kencan di aplikasi Blued, dan tertular HIV.
Blued sendiri dilaporkan merupakan gagasan dari seorang mantan polisi yang berhenti dari pekerjaannya untuk bermain Cupid dengan jutaan pria gay di Tiongkok.
Blued bukan satu-satunya aplikasi kencan unutk komunitas LGBT milik perusahaan Tiongkok.
Grindr, aplikasi kencan gay yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), dan cukup dikenal di dunia, juga dimiliki oleh perusahaan Tiongkok.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement